KALSELMAJU.COM, MARTAPURA – Dua pekan lebih sudah Ramadan 2025 berjalan, pasar wadai di Martapura tepatnya di samping Cahaya Bumi Selamat (CBS) ramai pembeli.
Pasar wadai ini merupakan fasilitasi dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bauntung Batuah, pedagang dan pembeli sangat antusias.
Sebelumnya, Pemkab Banjar meniadakan pasar wadai Ramadan dengan berbagai alasan.
Namun, PD Pasar Bauntung Batuah berinisiatif untuk tetap mengadakan pasar wadai Ramadan demi menjaga kearifan lokal. Meskipun dengan jumlah lapak yang terbatas.
“Kami hanya memfasilitasi 15 lapak atau stand. Namun, antusiasme pedagang begitu tinggi. Jadi kami tambah lima lagi menjadi 20 lapak,” kata Direktur Perumda Pasar Bauntung Batuah, Rusdiansyah, Jumat (21/3).
Pembukaan pasar wadai tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pengelola memutuskan untuk tidak mengadakan seremoni peresmian demi efisiensi dan menghindari kerumunan yang terlalu besar. Selain itu, pedagang mendapat kebebasan untuk berjualan tanpa ada biaya sewa lapak. Ini tentunya meringankan beban mereka dan menarik lebih banyak penjual untuk ikut serta.
“Alhamdulillah, kalau lapak di pinggir jalan banyak pembeli yang datang. Kalau di dalam RTH seperti tahun lalu, orang agak males karena harus parkir,” sahut Rahimah, seorang pedagang yang merasa lebih dapat untung dengan lokasi baru ini.
Tersedia Berbagai Makanan dan Minuman Lokal
Bazar Ramadan ini menghadirkan berbagai macam makanan khas daerah, terutama aneka kue tradisional yang selalu dicari saat Ramadan. Beberapa di antaranya adalah amparan tatak, bingka dengan berbagai varian rasa seperti pandan dan keju, serta putu mayang yang tersaji dengan kuah manis khas.
Tak hanya itu, pasar ini juga menawarkan beragam lauk pauk dan olahan sayur, seperti ayam bumbu habang, ikan pepes, serta sayur singkong santan. Hidangan-hidangan ini menjadi pilihan favorit warga untuk berbuka puasa. Minuman segar khas daerah seperti es kelapa muda, es cendol, dan es pisang ijo pun turut melengkapi suasana pasar wadai.
Kehadiran pasar wadai ini tidak hanya membantu pedagang meningkatkan pendapatan selama Ramadan. Tetapi juga menjadi daya tarik bagi masyarakat yang ingin menikmati kuliner khas daerah sambil merasakan nuansa kebersamaan di bulan suci.