HMI Gelar FGD Bahas Konflik Lahan di Tanah Laut, Mahasiswa Didorong Jadi Agen Perubahan

oleh
oleh
hmi
HMI Cabang Persiapan Tanah Laut mengadakan FGD bertema “Antisipasi dan Mitigasi Potensi Konflik Lahan di Kabupaten Tanah Laut" di Aula Kantor Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Rabu (19/3).

KALSELMAJU.COM, PELAIHARI – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Tanah Laut mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Antisipasi dan Mitigasi Potensi Konflik Lahan di Kabupaten Tanah Laut” di Aula Kantor Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Rabu (19/3).

Kegiatan ini menghadirkan beragam elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dari HMI, BEM Politala, serta perwakilan Organisasi Kepemudaan (OKP) yang ada di Tanah Laut.

Ketua Umum HMI Cabang Persiapan Tanah Laut, Muhamad Hartono, S.H., M.H., menegaskan bahwa diskusi ini bertujuan memberikan pemahaman tentang aturan hukum terkait sengketa lahan kepada generasi muda.

“Kami ingin mahasiswa dan pemuda lebih cermat dalam menyikapi isu daerah, tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi,” ujarnya.

Hartono juga mengajak pemuda Tanah Laut menjadi “Agent of Social Control,” demi menciptakan kondisi sosial yang lebih baik.

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tanah Laut, Joko Pitoyo, S.AP, menyoroti persoalan legalitas lahan yang kerap menimbulkan konflik.

“Forum seperti ini sangat penting untuk menganalisis masalah secara mendalam dan mencari solusi terbaik,” ungkapnya.

Sementara itu, Dr. Ahmad Hairin, M.PPlt. Asisten Bidang Administrasi Umum SETDA TALA, menyoroti pentingnya dialog dan mediasi sebagai langkah awal penyelesaian sengketa.

“Jika proses perizinan berbelit-belit, potensi konflik akan semakin besar,” tegasnya, menyoroti perlunya penyederhanaan prosedur perizinan guna meminimalkan perselisihan lahan.

Senada dengan itu, Plt. Kepala Seksi Pengendalian dan Penanganan Sengketa, M. Rian Zakaria, S.H, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga sumber daya alam.

“Bersama pemerintah daerah, kita harus membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat agar pengelolaan sumber daya alam bisa berjalan dengan baik,” katanya.

FGD ini harapannya mampu menumbuhkan kesadaran di kalangan mahasiswa dan pemuda untuk lebih aktif dalam upaya mitigasi konflik lahan.

Serta dapat menekan potensi konflik lahan di Kabupaten Tanah Laut, sehingga bisa menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan sejahtera.

Langkah ini sekaligus menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu berperan penting dalam mendorong pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Visited 1 times, 1 visit(s) today