
KALSELMAJU.COM, BANJARBARU – Aditya Mufti Ariffin telah menyampaikan pengunduran diri sebagai Walikota Banjarbaru. Aditya Mufti Ariffin melepas sisa jabatan walikota dan memilih berkarir di pusat. Padahal peluang Aditya memimpin masih terbuka, pasca pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Banjarbaru, secara periode ia masih menjabat hingga Februari 2026.
Dengan pengunduran Aditya jabatannya otomatis menjadi milik Wakil Walikota, Wartono, sebagai Plt Walikota. Selain itu, dengan pengunduran politis PPP itu, maka pupus sudah harapan dan keinginan sebagian masyarakat Banjarbaru untuk dipimpin politisi PPP Kalsel itu.
Dia mundur dari jabatan Walikota karena sudah menerima surat pengangkatan dari BUMN, PT. Asuransi Jasindo. Ia menjabat sebagai Komisioner Independen.
“Mohon maaf jika selama menjalankan tugas sebagai wali kota ada hal yang kurang berkenan,” ujarnya.
Selain mundur sebagai walikota, ia juga melepas jabatan Ketua DPW PPP Kalsel. Sekretaris DPW PPP Kalsel, Arief Rahman Hakim membenarkan hal tersebut, dan menyebut Aditya sudah mengundurkan diri dari partai.
“Rencananya, malam ini surat pengunduran akan diteken,” tutur Arief melalui aplikasi perpesanan Whatsapp, Kamis (6/3).
Setelah tanda tangan, surat pengunduran diri Aditya akan dikirimkan ke dewan pimpinan pusat partai berlambang ka’bah itu.
Lantas siapa pengganti Aditya sebagai Ketua DPW PPP Kalsel? Arief mengklaim jabatan ketua limpah kepadanya yakni sebagai pelaksana tugas.
“Langkah beliau (Aditya) adalah keputusan yang sudah matang bersama keluarga dan pihak partai,” bebernya.
Arief menceritakan, salah satu pertimbangan Aditya mundur sebagai wali kota dan mengambil jabatan komisaris di PT Jasindo yang telah percayakan adalah demi kondusifitas di Banjarbaru.
Terlebih menjelang pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Banjarbaru yang akan terlaksana kurang dari dua bulan lagi.
“Keputusan ini murni dari keinginan Aditya tanpa ada tekanan dari pihak manapun,” tandas Arief.
Grafis : Eka Y
Naskah : Zoya NH