KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin merogoh anggaran sebesar Rp 7,2 miliar untuk membeli ekskavator amfibi berkapasitas besar. Alat berat ini berfungso untuk menangani sampah sungai dan mengatasi pendangkalan di sejumlah titik aliran di Banjarmasin.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah, menjelaskan bahwa pembelian ekskavator ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang. Strategi ini adalah untuk revitalisasi sungai.
“Ekskavator apung atau amphibius ini diupayakan agar lebih optimal dalam menangani tumpukan sampah di sungai besar,” ujar Suri, Rabu (11/6/2025).
Ekskavator amfibi tersebut memiliki kapasitas 20 ton dengan tipe super long reach. Oleh karena itu, alat ini mampu menjangkau area sungai yang tidak bisa menggunakan alat berat biasa. Pengelolaan alat ini akan menjadi tanggung jawab UPTD Sungai dan Drainase. Mereka berada di bawah Dinas PUPR Banjarmasin.
Fungsi alat tidak hanya untuk mengangkut sampah sungai, tetapi juga untuk pengerukan sedimen yang menyebabkan pendangkalan. Hal ini sangat penting untuk menjaga fungsi sungai sebagai jalur air dan penopang ekosistem kota.
“Ini bagian dari upaya menjaga kelestarian sungai yang jadi urat nadi kehidupan masyarakat Banjarmasin,” tambah Suri.
Sementara itu, Kepala Bidang Sungai Dinas PUPR, Hizbul Wathony, mengatakan bahwa saat ini ekskavator amfibi berfokus untuk membersihkan area perangkap ilung (eceng gondok) di kawasan Sungai Gampa.
“Setelah kami membangun perangkap ilung, tentu harus ada alat yang bisa menangani sampah yang tertahan di sana,” jelas Thony.
Ke depannya, alat ini juga akan berguna untuk pengerukan sungai besar seperti Sungai Martapura dan Sungai Muara Kelayan. Ini terutama di wilayah muara yang kerap mengalami pendangkalan.
“Intinya, ekskavator ini akan digunakan di sungai-sungai yang memang butuh penanganan khusus,” pungkasnya.