KALSELMAJU.COM, BANJARBARU – Menyambut Hari Raya Iduladha 1446 H, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Kalimantan Selatan menunjukkan kepedulian sosial. Mereka menyalurkan 601 ekor sapi kurban ke seluruh pelosok Banua.
Penyaluran hewan kurban dilakukan secara serentak ke seluruh DPD NasDem di 13 kabupaten/kota di Kalsel. Masing-masing DPD menerima 5 ekor sapi. Sementara sisanya jatah untuk ratusan desa dan kelurahan, terutama di Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru.
Ketua DPW NasDem Kalsel, H. Mansyur, mengatakan bahwa kurban ini bukan sekadar simbol keagamaan, tetapi bagian dari ikhtiar membangun kedekatan emosional antara partai dan masyarakat.
“Ini bukan soal angka atau siapa menyumbang berapa. Ini soal ketulusan dan semangat meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim. Kami ingin NasDem hadir melalui aksi nyata, bukan hanya janji politik,” ujarnya, Selasa (3/6/2025).
Menurut H. Mansyur, jumlah hewan kurban setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini menjadi refleksi dari kekompakan struktur partai serta meningkatnya komitmen kader terhadap agenda sosial.
Tandai Momentum, NasDem Kalsel Bangun Kantor Baru
Tak hanya berbagi kurban, DPW juga memanfaatkan momentum Iduladha dengan meresmikan pembangunan kantor baru mereka di Banjarbaru.
Prosesi peletakan batu pertama terlaksana Selasa sore, d ipimpin langsung oleh H. Mansyur dan sejumlah tokoh nasional, termasuk anggota DPR RI Fraksi NasDem dari Kalsel, HM Rifqinizamy Karsayuda dan Machfud Arifin.
Gedung tiga lantai yang di atas lahan strategis ini akan menjadi pusat kegiatan partai. Selain itu, gedung ini juga menjadi simbol perjuangan NasDem di Kalimantan Selatan, dengan nilai proyek mencapai Rp15 miliar.
“Ini bukan sekadar bangunan fisik. Ini adalah rumah besar bagi seluruh kader dan simpatisan NasDem. Kantor ini akan menjadi pusat konsolidasi perjuangan kita untuk membangun Banua,” ujar H. Mansyur, yang juga ayah dari Bupati Banjar, Saidi Mansyur.
Dengan langkah konkret seperti penyaluran kurban dan pembangunan infrastruktur partai, DPW NasDem Kalsel ingin membuktikan bahwa politik dapat berjalan dengan semangat pengabdian. Bukan semata ambisi kekuasaan.
“Politik harus dibangun dengan hati. Ketika rakyat merasakan kehadiran partai dalam kehidupan sehari-hari, itulah saat kepercayaan tumbuh,” pungkas H. Mansyur.