Ukir Sejarah! Perdana Stok Beras Bulog Kalsel 100 Persen dari Petani Lokal

oleh
oleh
Stok Beras yang ada di gudang penyimpanan Bulog Kalsel. Foto : Perum Bulog

KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Sejarah baru terukir di Banua. Untuk pertama kalinya, semua stok beras di penyimpanan Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalimantan Selatan (Kalsel) berasal petani lokal.

Kepala Bulog Kanwil Kalsel, Muhammad Akbar Said, mengungkapkan rasa bangga lantaran semua stok beras murni dari petani daerah sendiri.

Hingga awal Mei 2025, Bulog Kalsel mencatat stok beras mencapai 29.968 ton. Jumlah itu bukan hasil impor atau kiriman dari provinsi tetangga melainkan hasil panen petani lokal, yang diserap lewat Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Dulu Bulog Kalsel masih mengandalkan pasokan dari luar, apalagi saat panen belum merata. Tapi sekarang, kondisi berubah. Dalam catatannya, Bulog sudah menyerap 11.378 ton setara beras, atau 89 persen dari target revisi sebesar 12.793 ton.

Dengan harga acuan Rp6.500 per kilogram untuk gabah kering panen, Bulog bekerja sama dengan 12 unit penggilingan dan ratusan mitra pengadaan. “Gabah dari petani yang belum sesuai standar langsung digiling di tempat, demi menjaga kualitas beras,” papar Akbar.

Tantangan pun ada. Akbar bilang penumpukan stok membuat Bulog harus menyewa gudang tambahan dari PT Bhanda Ghara Reksa (BGR). Dua gudang di Telaga Biru masih belum bisa dioperasikan karena terganjal aktivitas pelabuhan dan menunggu relokasi.

Namun, semangat petani dan membaiknya produksi membuat situasi berubah. Akbar juga bilang, luas panen awal tahun meningkat. Bulog pun optimis sisa target bisa tercapai dalam waktu dekat karena panen masih berlangsung.

Stok beras ini bukan hanya untuk SPHP, tapi juga jadi cadangan pemerintah menghadapi gejolak harga atau bencana. Ramadan lalu, distribusi lancar dan harga di pasar relatif stabil. “Ini bukan sekadar angka. Tapi bukti bahwa kita (Kalsel) bisa berdiri di atas kaki sendiri dalam urusan pangan,” tutupnya.

Visited 1 times, 1 visit(s) today