Asrama Tapin Candi Laras Banjarbaru: Jejak Sejarah dan Asa Baru Pendidikan Daerah

oleh
oleh
Asrama
Asrama Tapin Candi Laras di Banjarbaru. (Foto: Zoya NH/ kalselmaju.com)

KALSELMAJU.COM, BANJARBARU – Di Jalan Rambai Timur, Guntung Paikat, Banjarbaru Selatan, berdiri sebuah bangunan sederhana bernama Asrama Tapin Candi Laras. Meski tak lagi muda, bangunan ini menyimpan cerita panjang perjuangan mahasiswa asal Kabupaten Tapin dalam menempuh pendidikan tinggi.

Asrama yang terbangun sejak 1988 oleh Pemprov Kalimantan Selatan itu menjadi rumah kedua bagi para pemuda Tapin yang kuliah di Banjarbaru. Kini, asrama ini menanti kejelasan status tanah yang menaunginya: hibah dari Pemprov Kalsel ke Pemkab Tapin masih tertahan.

Anggota Komisi III DPRD Tapin, Yuspianor, mendorong percepatan proses hibah agar asrama tersebut bisa di renovasi oleh Pemkab Tapin.

“Bukan soal aset semata. Ini ruang pembentukan karakter. Banyak tokoh Tapin lahir dari asrama ini,” ujar Yuspi, Jumat (9/5).

Dua tokoh yang lahir dari lingkungan asrama itu antara lain almarhum H Masyraniansyah (mantan Sekda Tapin) dan Bayu Ajie (Kepala UPPD Samsat Banjarbaru).

Lahan bangunan seluas 2.586 meter persegi ini perkiraannya bernilai lebih dari Rp10 miliar. Namun, proses hibah belum tuntas karena masih menunggu perhitungan ulang nilai aset oleh tim independen.

Yuspianor menilai kejelasan status aset sangat penting untuk mendukung program “Satu Desa Satu Sarjana” yang menjadi visi-misi Bupati Tapin. Tujuannya membuka akses pendidikan tinggi hingga ke pelosok desa.

Sebagai solusi, ia mengusulkan skema tukar guling: Pemkab Tapin menyerahkan eks kantor Dinas Pendidikan kepada Pemprov Kalsel sebagai kompensasi, demi mendukung perluasan SMAN 1 Rantau. “Ini win-win solution,” ujarnya.

Lebih dari sekadar persoalan administratif, perjuangan memperjelas status Asrama Tapin Candi Laras. Adalah bentuk komitmen menghadirkan pendidikan berkualitas untuk generasi masa depan Tapin.

Sebagai informasi, lahan tersebut awalnya dihibahkan oleh warga Tapin yang tinggal di Banjarbaru kepada Pemprov Kalsel, khusus untuk pembangunan asrama mahasiswa. Setelah dibangun pada 1988, pengelolaannya diserahkan ke Pemkab Tapin—namun status kepemilikan lahan belum pernah berpindah hingga kini.

Visited 1 times, 1 visit(s) today