KALSELMAJU.COM.COM, BANJARMASIN – Jelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, sejumlah sopir angkutan umum, khususnya taksi colt, mengeluhkan sepinya penumpang, di Terminal Tipe B KM 6 Banjarmasin, Rabu (26/3/2025) siang. Salah satunya Ardian, kini ia mengaku hanya bisa mengangkut sedikit penumpang, bahkan nihil.
Pemudik yang menggunakan taksi colt untuk pulang kampung dapat di hitung dengan jari. beberapa sopir mengungkapkan bahwa jika dalam sehari ia berhasil mengangkut penumpang, itu seolah rezeki nomplok.
Bahkan biasanya ia mengaku lebih sering tidak mendapatkan penumpang sama sekali.
“Untung-untungan. Kalau ada ya syukur, kalau tidak ada ya tidur saja. Kadang, kalau narik pun cuma cukup buat ongkos bensin,” ungkap Ardian.
Selain penumpang, saat ini mereka juga hanya bisa mengandalkan angkutan barang, namun pendapatan dari sektor ini pun belum maksimal karena barang yang terangkut seringkali tidak memenuhi.
Ardian menjelaskan bahwa kondisi sepinya penumpang sudah berlangsung cukup lama, seiring dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan transportasi pribadi.
Situasi ini semakin parah dengan adanya angkutan umum dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel), seperti Trans banjarbakula, Bus Tayo, dan lainnya.
“Kami sudah bersaing dengan travel dan transportasi umum dari pemerintah. Semakin tercekik kami,” katanya.
Padahal, menurut Ardian, momen Lebaran adalah waktu yang biasanya mereka andalkan untuk meningkatkan pendapatan dengan menarik pemudik.
Namun, kebijakan Pemprov Kalsel yang menggratiskan transportasi umum bagi pemudik justru membuat mereka merasa terpinggirkan.
“Kami merasa seperti dimatikan secara perlahan karena adanya mudik gratis yang jadi program setiap tahun,” tuturnya.
Ia pun berharap agar pemerintah lebih bijak dalam mengambil keputusan yang berdampak pada mata pencaharian mereka.
“Kalau memang keputusan ini diambil, setidaknya pemerintah bisa memberdayakan kami agar kami bisa tetap memperoleh rezeki,” harapnya.