KALSELMAJU.COM, PELAIHARI – Pelaku UMKM ikan asin di Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut, mengalami penurunan omzet pada awal hingga pertengahan Ramadan. Permintaan yang biasanya stabil mengalami penurunan signifikan karena perubahan pola konsumsi masyarakat selama bulan puasa.
Sarpiah, salah satu pemilik UMKM ikan asin di Takisung, mengungkapkan bahwa selama awal Ramadan, omzet penjualan menurun karena masyarakat lebih memilih makanan segar untuk berbuka puasa dan sahur.
“Biasanya di awal Ramadan, penjualan turun cukup drastis, sekitar 20 kg per produksi. Tetapi menjelang akhir Ramadan atau menjelang hari raya, penjualan bisa meningkat hingga 50 kg per produksi,” ujar Sarpiah, Kamis (13/3).
Memasuki akhir Ramadan, permintaan ikan asin kembali melonjak tajam seiring persiapan masyarakat menghadapi Hari Raya Idulfitri. Ikan asin menjadi pilihan utama sebagai stok makanan praktis saat libur Lebaran serta oleh-oleh bagi pemudik.
“Menjelang Lebaran, permintaan bisa naik dua hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa, bahkan sampai ke Pelaihari. Banyak yang membeli untuk persediaan di rumah,” tambah Mardiah, pelaku UMKM lainnya.
Strategi UMKM Ikan Asin Takisung untuk Menjaga Stok
Pelaku UMKM ikan asin di Takisung perlu mengatur stok dengan cermat, mengingat ikan asin hanya memiliki masa simpan (kadaluarsa) sekitar setengah bulan. Oleh karena itu, mereka menerapkan strategi :
- Pengolahan higienis, agar produk lebih tahan lama dan tetap berkualitas.
- Pengemasan rapi, untuk meningkatkan daya tarik dan daya tahan produk.
- Manajemen stok yang tepat, agar pasokan tetap mencukupi saat lonjakan permintaan di akhir Ramadan.
Dengan strategi ini, UMKM ikan asin di Takisung optimis mampu menjaga kualitas dan daya saing produk mereka, terutama menjelang puncak permintaan saat Idulfitri.