KALSELMAJU.COM, BANJARBARU – Lapas Kelas IIB Banjarbaru menggelar buka puasa bersama dengan para wartawan dan 90 warga binaan. Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Pemasyarakatan, Jumat (21/3).
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh kebersamaan. Ini menjadi salah satu upaya untuk mempererat tali silaturahmi antara warga binaan dengan petugas Lapas. Selain itu, menanamkan nilai-nilai spiritual di bulan Ramadan. Kegiatan ini juga bertujuan menciptakan suasana lebih harmonis dan kondusif di dalam lingkungan Lapas.
“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dalam momentum Ramadan. Tetapi juga menjadi bagian dari program pembinaan kepribadian bagi warga binaan,” papar Kalapas Kelas IIB Banjarbaru, Wayan Nurasta Wibawa.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Ramadan adalah waktu yang tepat untuk merenungkan dan memperbaiki diri. “Kami ingin menciptakan suasana yang harmonis di dalam Lapas. Sekaligus menjadikan momentum Ramadan ini sebagai ajang refleksi bagi warga binaan,” sambungnya.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, warga binaan harapannya dapat semakin termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak hanya dari segi spiritual, tetapi juga dalam membangun hubungan sosial yang lebih positif dengan sesama penghuni Lapas dan petugas.
Ramadan Momen Pembentukan Mental Spiritual
Buka puasa bersama ini merupakan salah satu bentuk komitmen Lapas Banjarbaru. Tujuannya dalam memberikan pembinaan bagi warga binaan, baik secara mental maupun spiritual. Selain itu, acara ini menjadi wadah bagi warga binaan untuk merasakan kebersamaan dan mendapatkan dukungan moral selama menjalani masa hukuman.
Selama bulan Ramadan, Lapas Banjarbaru juga rutin mengadakan berbagai kegiatan keagamaan. Misalnya, tadarus Al-Qur’an, salat tarawih berjamaah, serta kajian Islam. Kegiatan tersebut menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan, termasuk ustaz dan tokoh agama setempat.
“Pembinaan keagamaan menjadi aspek penting dalam program rehabilitasi warga binaan. Sehingga mereka dapat lebih siap untuk kembali ke masyarakat dengan nilai-nilai yang lebih baik,” ujar Wayan.
Melalui berbagai program ini, harapannya warga binaan mendapatkan pengalaman spiritual yang lebih dalam. Mereka juga memiliki motivasi baru untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah bebas nanti.