KALSELMAJU.COM, MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar tidak membuka pasar wadai pada Ramadan tahun ini. Keputusan tersebut mengecewakan banyak warga yang biasa mengunjungi pasar wadai Ramadan Martapura setiap tahunnya.
Hal tersebut berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan beberapa tahun lalu. Pasar wadai Ramadan pengelolaan Pemerintah selama ini tidak terlalu berdampak pada kunjungan dan minat masyarakat berbelanja. Sehingga, hasil ekonominya rendah.
Rendahnya minat masyarakat berbelanja di pasar wadai Ramadan Martapura milik pemkab lantaran lokasi yang kurang strategis. Selain itu, kebanyakan pedagang sudah memiliki lapak pribadi yang memadai.
Selain itu penarikan retribusi parkir juga jadi alasan, serta harga jual jajanan yang lebih mahal, yang membuat pasar wadai di Martapura kurang menarik minat.
“Banyaknya masyarakat yang telah mendirikan lapak sendiri di berbagai lokasi strategis. Hal ini menjadi alasan utama kami meniadakan pasar wadai tahun ini,” ucap Kabid Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan, Pemuda Olahraga dan Pariwisata Banjar, M Syahid, Jumat (14/2).
Selain itu, pemerintah juga sudah melakukan studi tiru ke daerah lain, dan mendapati persoalan serupa.
“Para pedagang lebih memilih berjualan secara mandiri, ketimbang mengikuti pasar wadai yang difasilitasi pemerintah,” timpalnya.
Syahid menambahkan, keputusan ini merupakan langkah awal untuk melihat respons masyarakat. Keputusan ini juga akan menjadi evaluasi lebih lanjut untuk pengelolaan kebijakan pasar wadai Ramadan di Kabupaten Banjar. Banyak pihak yang berharap pasar wadai Martapura dapat kembali diselenggarakan dengan cara yang lebih efektif.