43 Siswa Bertahan di Tengah Genangan, SDN Basirih 10 Masih Menanti Aksi Nyata

oleh
oleh
43
Kondisi halaman SDN Basirih 10 yang tergenang banjir rob. (Foto: Arum/ kalselmaju.com)

KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Meski saban hari harus melewati genangan air dan belajar di lingkungan sekolah yang sering tergenang banjir, semangat belajar 43 siswa SDN Basirih 10 Banjarmasin tak pernah surut. Namun, hingga pertengahan Mei 2025, janji perbaikan halaman sekolah dari pemerintah masih belum terealisasi.

Sekolah yang berada di kawasan bantaran sungai ini kerap menjadi langganan banjir rob. Kondisi halaman sekolah akan tergenang setiap kali air pasang, memaksa para siswa berjalan di atas air bahkan tanpa sepatu.

“Saat air pasang, air bisa sampai ke teras sekolah. Anak-anak datang pakai sandal, sampai di kelas baru ganti sepatu,” ungkap Kepala SDN Basirih 10, Irnawati, Jumat (16/5/2025).

Irnawati mengatakan, sebelumnya telah rencana pembangunan halaman panggung agar siswa bisa tetap beraktivitas tanpa terganggu genangan. Rencana itu bahkan sempat viral dan akan terealisasi tahun ini. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda pengerjaan.

“Katanya anggarannya tahun ini. Kami di sini hanya bisa menunggu. Mudah-mudahan cepat terealisasi,” harapnya.

Ia menjelaskan bahwa upaya pengurukan sebelumnya dengan batu split tidak efektif karena tanah cepat tergerus air pasang. Tanpa penanganan permanen seperti pembangunan halaman panggung, kondisi sekolah akan terus tergenang.

Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Meski begitu, semangat guru dan siswa tetap terjaga. Namun, lokasi sekolah yang jauh dari permukiman membuat SDN Basirih 10 kurang di minati. Saat ini, total siswa hanya 43 orang dari kelas 1 hingga kelas 6.

“Setiap tahun yang mendaftar tak sampai 10 orang. Aksesnya sulit, jadi hanya anak-anak warga sekitar saja yang sekolah di sini,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu siswa, Sari, mengaku sudah terbiasa berjalan di jalanan becek dan tergenang untuk bisa sampai ke sekolah.

“Kalau ke sekolah pakai sandal dulu, nanti di kelas baru pakai sepatu,” katanya polos.

Sari dan teman-temannya berharap janji pembangunan halaman segera terealisasi. Bagi mereka, belajar di sekolah yang kering dan nyaman adalah mimpi sederhana yang masih mereka tunggu dari pemerintah.

Visited 1 times, 1 visit(s) today