Realisasi Pajak Daerah Kalsel Awal Tahun Capai 10,82 Persen

oleh
oleh
Realisasi pajak
Kepala Bapenda Kalsel, Subhan Nor Yaumil, saat menyampaikan realisasi PAD (Foto: Zoya NH/ kalselmaju.com)

KALSELMAJU.COM, BANJARBARU – Realisasi pajak daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) telah mencapai Rp401 miliar atau 10,82 persen dari target Rp3,7 triliun. Angka tersebut berdasar pembukuan Januari – Februari 2025.

Capaian tersebut terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar Rp94 miliar atau 15,80 persen dari target Rp600 miliar.

Selanjutnya realisasi pajak alat berat sebesar 6,06 miliar atau 86,6 persen dari target Rp7 miliar. Menyusul Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) terkumpul sebanyak Rp51,4 miliar dari target Rp570 miliar.

Selanjutnya realisasi Pajak Air Permukaan (PAP) sudah terkumpul 3,8 miliar rupiah dari target Rp20 miliar.

Terakhir Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) berhasil dikumpulkan Rp245 miliar atau 11,4 persen dari Rp2,1 triliun.

Kepala Badan Pendapat Daerah Kalsel, Subhan Nor Yaumil mengatakan, meski capaian pajak daerah masih di awal tahun, kami akan terus berupaya meningkatkan pendapatan guna mencapai target yang ada.

Berbanding tahun lalu pada periode sama, capaian PKB, PPKB dan PAP mengalami peningkatan, sementara di sektor BBNKB terjadi penurunan.

Adanya peningkatan di beberapa sektor tersebut lantaran membaiknya ekonomi dan tingkat kepatuhan masyarakat.

“Sementara penurunan di sektor BBNKB lantaran terkait adanya regulasi. Kami tidak boleh lagi memungut BBN II (mutasi atau balik nama),” pungkasnya.

Kondisi Perekonomian Kalsel menuju Trend Positif

Kondisi perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2025 ini terus melanjutkan trend positifnya meskipun masih menghadapi berbagai tantangan global dan domestik.

Pertandanya terlihat dari angka pertumbuhan ekonomi di triwulan IV tahun lalu yang secara yoy tumbuh 5,15 persen, lebih tinggi dari Nasional yang mencapai 5,05 persen.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalsel, Syafriadi mengatakan PDRB tercatat sebesar Rp286,82 Triliun (ADHB) atau Rp156,76 Triliun (ADHK). 

“Penopang pertumbuhan ekonomi Kalsel masih oleh lapangan usaha Pertambangan dengan kontribusi 29,47 persen. Berdasarkan pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih mendominasi PDRB Kalsel sebesar 46,32 persen. Pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang tetap terjaga” kata Syafriadi, Banjarmasin, Jumat (28/2).

Secara umum, Syafriadi menyebut, terdapat beberapa indikator yang menunjukkan keadaan perekonomian Kalsel yang masih positif antara lain tingkat inflasi Januari 2025 masih terkendali dan tercatat mengalami inflasi sebesar 0,62 persen (yoy), lebih rendah dari Nasional (0,76 persen).

Visited 1 times, 1 visit(s) today