KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudporapar) Kota Banjarmasin sukses menggelar Workshop Bapantun Bahasa Banjar.
bertema “Menjaga wan Melestarikan Warisan Budaya Banjar Antar Generasi,” Rabu (5/3).
Puluhan peserta dari berbagai kalangan turut andil, dengan menghadirkan narasumber berpengalaman, termasuk pekerja seni dan pengamat budaya di Banjarmasin.
Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR menekankan kegiatan ini mengajak generasi muda Banjarmasin melestarikan seni bepantun Bahasa Banjar.
Menurut Yamin, seni pantun bukan sekadar susunan irama bermakna, melainkan juga sarat dengan petuah kehidupan warisan turun-temurun.
“Pantun ini bukan hanya sebuah ekspresi seni, tetapi juga sarana menyampaikan nasihat dan nilai-nilai kehidupan, warisan dari generasi ke generasi,” terang Yamin.
Namun, Yamin juga mengakui bahwa di tengah pesatnya perkembangan digitalisasi, seni pantun mulai terpinggirkan.
Ia berharap generasi muda dapat menemukan cara baru untuk menghidupkan kembali budaya bepantun dengan lebih kreatif dan kekinian.
“Seni bepantun harus tetap hidup di tengah gempuran teknologi. Kami ingin agar generasi muda dapat menghidupkan kembali seni ini dengan pendekatan yang lebih relevan dengan zaman sekarang,” ungkapnya.
Sekretaris Disbudporapar Kota Banjarmasin menyampaikan, setelah workshop ini akan ada lomba bepantun, untuk mengasah kemampuan generasi muda dalam berkarya.
“Era digitalisasi memiliki tantangan tersendiri, tetapi kami terus berusaha untuk melestarikan seni ini. Oleh karena itu, kami akan mengadakan workshop dan lomba bepantun setiap tahun untuk menjaga semangat berkesenian,” ujarnya.
Generasi milenial mendominasi kepesertaan workshop kali ini, dan mereka mendapat pelatihan mengenai teknik membuat pantun yang baik dan kreatif.
Melalui kegiatan ini, seni bepantun bahasa Banjar dapat terus berkembang, serta menjadi warisan budaya yang tak lekang oleh waktu.