KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang seharusnya menjadi solusi peningkatan gizi bagi siswa justru menimbulkan keluhan di Kota Banjarmasin. Sejumlah siswa informasinya menerima makanan dalam kondisi basi, memicu kekhawatiran masyarakat akan potensi keracunan yang belakangan juga terjadi di sejumlah daerah lain di Indonesia.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin, menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah tegas terhadap penyelenggara yang lalai dalam menjalankan program MBG.
“Tentu ini menjadi perhatian dan catatan serius bagi kami. Jika pelaksanaannya tidak sesuai standar, akan ada tindakan terhadap penyelenggaranya,” tegas Yamin, Senin (25/8/2025).
Yamin menjelaskan bahwa program MBG yang saat ini berjalan di Banjarmasin belum sepenuhnya dilaksanakan oleh Pemerintah Kota.
Sebagian besar masih oleh pihak lain di luar pemerintah, sedangkan program resmi dari Pemko sendiri masih dalam tahap persiapan.
“Program MBG dari Pemko saat ini masih berproses. Kami sudah usulkan lima titik pembangunan dapur umum, dan semua lokasi sudah di survei. Sekarang tinggal menunggu hasil dan waktu realisasinya,” ujarnya.
Guna memastikan pelaksanaan program MBG berjalan sesuai standar, Pemko Banjarmasin akan membentuk Tim Pengawasan di setiap sekolah.
Tim ini akan melibatkan kepala sekolah dan Dinas Kesehatan setempat untuk memastikan kualitas makanan yang menjadi konsumsi para siswa.
“Tim pengawasan akan dibentuk dan melibatkan pihak sekolah serta Dinas Kesehatan. Jangan sampai makanan basi, apalagi sampai menimbulkan keracunan,” tegas Wali Kota.
Yamin menegaskan bahwa program MBG harus benar-benar menjadi solusi gizi, bukan justru menjadi masalah baru di dunia pendidikan. Oleh karena itu, pengawasan akan menjadi salah satu fokus utama dalam pelaksanaannya nanti.