KALSELMAJU.COM, PARINGIN – Angka stunting di Desa Pulantan, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan menunjukkan penurunan yang signifikan. Hal itu terungkap saat kegiatan rembuk stunting yang digelar di Desa setempat beberapa waktu lalu.
Kepala Desa Pulantan, Supiadi, mengungkapkan Dari yang sebelumnya angka stunting mencapai 15 persen pada 2024, kini hanya tersisa 7,5 persen pada 2025. “Berdasarkan data terbaru, angka stunting di Desa Pulantan mengalami penurunan cukup tajam. Dari 15 persen di tahun lalu, kini tinggal 7,5 persen,” ujarnya. Santu, (14/6/2025).
Ia menjelaskan, sebagian besar dari kasus yang tersisa tergolong dalam kategori stunting berkelanjutan. Artinya, anak-anak tersebut sudah dalam proses pendampingan dan penanganan secara intensif oleh pihak terkait.
“Alhamdulillah, ini adalah hasil kerja sama semua pihak. Penurunan ini tentu menjadi motivasi bagi kita untuk terus bergerak.”ucapnya.
Ia juga menyampaikan Kegiatan rembuk stunting menjadi forum diskusi aktif antara pemerintah desa, tenaga kesehatan, kader posyandu, dan masyarakat dalam upaya mempercepat penanganan stunting di wilayah tersebut.
Melalui rembuk stunting kami berharap bisa berbagi gagasan dan menemukan langkah-langkah strategis agar ke depan angka stunting bisa turun lebih jauh, bahkan kalau bisa mencapai nol,” tutupnya.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak. Penyebabnya karena kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar pertumbuhan yang seharusnya.