KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Menjelang Idulfitri 1446 Hijriah, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Banjarmasin memperketat pengawasan makanan siap saji yang menjadi komponen parsel lebaran.
Kepala BBPOM Banjarmasin, Leonard Duma, mengungkapkan bahwa mekanisme pengawasan pihaknya dengan cara mengambil sampel produk di berbagai toko ritel modern.
Meski tingkat kepatuhan pelaku usaha di Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah cukup baik, Leonard menegaskan pentingnya tetap waspada terhadap kemungkinan penyalahgunaan bahan berbahaya yang bisa mencemari produk makanan.
“Zat berbahaya yang sering ada pada makanan siap saji adalah pewarna kimia, seperti kesumba, serta bahan pengawet berbahaya seperti formalin dan boraks,” bebernya, Selasa (19/3/2025).
Pihaknya juga mengingatkan konsumen lebih berhati-hati terhadap makanan yang lewat kadaluwarsa, cara mengenalinya bisa melihat dari kondisi fisik kemasan.
Leonard menegaskan bahwa BBPOM melarang keras penggunaan bahan-bahan berbahaya ini karena dapat membahayakan kesehatan.
“Jika ada pelanggaran, produk tersebut akan kami musnahkan, dan mengambil tindakan penegakan hukum sesuai ketentuan yang berlaku,” tegas Leonard.
Seorang pengusaha parsel, Evelyn, di Banjarmasin, menyatakan bahwa produk makanan dan minuman siap saji di tokonya aman dari zat berbahaya.
Evelyn menjelaskan bahwa pemesanan produknya langsung ke pabrik di Pulau Jawa, sehingga kualitas dan keamanan produk terjamin.
Ia juga memastikan bahwa setiap produk parselnya selalu baru dan dalam kondisi higienis, dengan memperhatikan tanggal kadaluwarsa yang ketat.
“Kami selalu memesan produk baru dan memastikan kebersihannya,” ujar Evelyn.
BBPOM terus mengedukasi masyarakat untuk lebih teliti dalam memilih produk, khususnya menjelang perayaan Idulfitri, demi memastikan keamanan dan kesehatan konsumen.