KALSELMAJU.COM, MARTAPURA – Banjir di Kabupaten Banjar merendam sejumlah fasilitas umum, termasuk sekolah.
Misalnya SDN 2 Pekauman, genangan air merendam halaman sekolah, dan tentu cukup mengganggu aktivitas belajar di luar ruang kelas.
“Anak saya tetap masuk sekolah, karena air masih merendam halaman. Mungkin jika sudah masuk ke ruang belajar, maka sekolah akan diliburkan,” ujar orang tua murid, Damayanti, Rabu (22/1).
Sementara itu, di SMP Negeri 2 Martapura, kegiatan belajar tatap muka terpaksa ditiadakan, lantaran banjir sudah merendam ruang kelas siswa.
Meski libur masuk sekolah, SMPN 2 Martapura menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Dari data Dinas Pendidikan Banjar, tercatat ada sebanyak 155 sekolah yang terdampak banjir.
Jumlah tersebut meliputi PAUD, SD hingga SMP.
Sekolah tersebut tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Cintapuri Darussalam, Martapura Timur, Martapura Barat, Martapura dan Astambul.
Termasuk Kecamatan Gambut, Kertak Hanyar, Tatah Makmur, Aluh-aluh, Beruntung Baru, Sungai Tabuk.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Liana Penny, menjelaskan, dinas mempersilakan sekolah untuk menerapkan sistem belajar online dari rumah, jika banjir mulai mengganggu aktivitas belajar secara tatap muka di sekolah.
“Tak hanya 155 sekolah yang tedampak, tapi juga akses menuju sekolah. Sehingga ada beberapa sekolah yang menerapkan PJJ,” katanya.
Namun disdik mengimbau, jika sekolah yang terdampak banjir sudah memungkinkan untuk Pertemuan Tatap Muka (PTM) maka satuan pendidikan harus segera melaksanakannya.