KALSELMAJU.COM, BANJARBARU – Harga jual Liquified Petroleum Gas (LPG) eceran di Kota Banjarbaru tembus rp 50 ribu pertabungnya.
Selain harga jual yang mahal, kelangkaan pun juga terjadi sehingga membuat masyarakat menjerit ditengah mahalnya harga kebutuhan pokok lainnya.
Salah seorang warga Karang Anyar Rina mengaku, ia membeli tabung gas melon dengan harga rp 50 ribu pertiga kilonya.
“Saya berharap kepada pihak terkait dapat mengatasi harga ini, soalnya kebutuhan yang lain juga naik seperti ayam, apalagi minggu depan hari raya Idul Adha,” ucapnya Senin (10/6).
Sementara itu, kelangkaan pasokan dan mahalnya harga pada tingkat eceran tidak terjadi di pangkalan, harga jual rp 18.500,- pertabung.
Salah seorang pemilik pangkalan lpg 3 Kilogram Aida Fitriani mengatakan, pasokan dari pertamina selama ini lancar, meski dua pekan terakhir ada pengurangan 10 persen pasokan yang masuk .
“Dalam satu bulan ada enam kali pengantaran dari Pertamina, satu kali 280 biji jadi total 1.680 biji gas melon. Tapi dari jumlah gas yang diterima berkurang 10 persen, gara-garanya selama tiga bulan terakhir paling banyak tanggal merah atau hari libur,” ujarnya.
Aida menjelaskan, pangkalannya hanya menjual gas melon ke masyarakat berdasarkan data warga pada tujuh rukun tetangga (RT) setempat sesuai harga eceran tertinggi (HET) rp 18.500,- pertabungnya.
“Saya menjual gas pakai kartu KTP yang beralamat disini, karena pangkalan saya menjual sebanyak 7 RT yang ada seperti di Guntung Paikat dan Kemuning,” tukasnya.
Pemilik pangkalan ini mengharapkan para pemangku kebijakan bisa menertibkan para pedagang tingkat eceran, agar penjualan tabung gas bersubsidi ini tidak memberatkan bagi masyarakat, terlebih saat kondisi ekonomi sulit saat ini.