Dukung Swasembada Pangan, Penanaman Jagung di Lahan Polda Kalsel Seluas 57 Hektare

oleh
Penanaman jagung oleh Polri dan Pemkab Tala di Lahan Polda Kalsel. Foto : Kalselmaju.com/Ilmi

KALSELMAJU.COM, PELAIHARI – Pihak kepolisian mendukung penuh. Upaya tekan inflasi sekaligus perkuat ketahanan pangan. Pemerintah Kabupaten Tanahlaut (Pemkab Tala) melaksanakan penanaman jagung bersama Polri di Desa Panggung dan Kawasan Gunung Kayangan, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten TanahLaut, Rabu (24/9).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut arahan Kapolri untuk mendukung program swasembada jagung nasional serta bagian dari Asta Cita pemerintahan. Di TanahLaut, kegiatan berpusat di lahan binaan Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Kalsel seluas 57 hektare.

Dalam kesempatan tersebut, Polda Kalsel menyerahkan bantuan berupa paket sembako dan bibit jagung kepada kelompok tani setempat, dilanjutkan dengan penanaman perdana secara simbolis menggunakan alat rotari.

Wakapolda Kalsel, Brigjen Pol Dr. Golkar Pangarso Rahardjo Winarsadi, menegaskan bahwa keterlibatan Polri dalam program pangan ini sejalan dengan filosofi kepolisian modern yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Filosofi dasar kepolisian bukan hanya soal keamanan, tetapi juga kesejahteraan. Kesejahteraan ini justru akan menciptakan keamanan. Kegiatan penanaman jagung ini adalah bentuk tindakan pencegahan untuk mendorong ketahanan pangan dan stabilitas sosial,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti urgensi peningkatan produksi jagung di Kalimantan Selatan, yang kebutuhan lokalnya baru terpenuhi di bawah 20 persen.

“Target nasional itu 1 juta hektare dengan produksi 4 juta ton jagung. Di Kalsel sendiri targetnya 5 ribu hektare, dan TanahLaut menjadi sentra penting meskipun lahan kita secara umum kurang ideal untuk jagung,” tambahnya.

Sementara itu, Pemkab Tala menekankan pentingnya jagung sebagai instrumen pengendalian inflasi daerah. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Masturi, menyebut produktivitas jagung yang tinggi akan menurunkan biaya produksi pakan ternak, sehingga berdampak langsung pada stabilitas harga daging ayam yang selama ini menjadi pemicu inflasi.

“Jagung ini mata rantai pengendalian inflasi pangan. Bila biaya produksi peternak turun, harga daging di pasar bisa lebih stabil dan terjangkau. Penanaman jagung tidak hanya mendukung pertanian lokal, tetapi juga menjaga stabilitas ekonomi daerah,” jelasnya.

Visited 1 times, 1 visit(s) today