KALSELMAJU.COM, BARABAI – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menegaskan komitmennya untuk terus menurunkan angka stunting. Upaya dilakukan melalui kegiatan Rembuk Stunting dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) Tahun 2025, yang digelar di Pendopo Bupati HST, Selasa (17/6/2025).
Kegiatan ini menjadi ajang penting bagi seluruh pemangku kepentingan lintas sektor. Mereka bersatu langkah dan memperkuat strategi percepatan penanganannya secara berkelanjutan.
Bupati HST, Samsul Rizal, dalam sambutannya menegaskan bahwa penurunan angka stunting adalah prioritas utama pembangunan daerah.
“Meski prevalensi stunting di HST terus menurun tiap tahunnya, kita tidak boleh lengah. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan bersama,” tegasnya.
Pada acara Rembuk Stunting ini juga hadir Sekretaris BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, Lasmana Uli Lumbantoruan, mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel. Ia menyampaikan apresiasi atas capaian Pemkab HST dalam menurunkan prevalensi stunting secara signifikan dari 30,1% (2022) menjadi hanya 13,1% (2023).
“Capaian ini adalah hasil kerja keras bersama. Namun perjuangan belum selesai. Mari kita perkuat sinergi dan fokus pada kelompok sasaran seperti ibu hamil, ibu menyusui, calon pengantin, dan anak usia di bawah dua tahun,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya memperluas program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting). Program ini mendorong keterlibatan langsung masyarakat dalam mendampingi anak-anak yang berisiko.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan pula pengukuhan simbolis tokoh GenRe (Generasi Berencana). Samsul Rizal dikukuhkan sebagai Ayah GenRe, Deni Era Yulyantie sebagai Bunda GenRe, dan Nadea Rizky Ananda sebagai Kakak GenRe.
“Ini bukti nyata komitmen pimpinan daerah dalam membina generasi muda agar mampu merencanakan masa depan yang sehat dan berkualitas,” ujar Lasmana.
Ia menekankan pentingnya edukasi bagi remaja sejak dini. Edukasi tersebut termasuk pemahaman tentang usia ideal pernikahan (21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki). Selain itu, pentingnya perencanaan keluarga yang matang sebagai bagian dari strategi pencegahan jangka panjang.