KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Upaya pengendalian banjir di Banjarmasin tengah digarap Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III mencapai progres 25 persen. Saat ini, target pengerjaan mencakup pemancangan CCSP atau panel beton precast penahan air di sepanjang 300 meter aliran sungai.
Selain itu, pemancangan Spun Pile juga sudah terlaksana untuk pembangunan rumah pompa di Sungai Gardu dan Sungai Bilu.
“Kita juga sudah melakukan pemancangan Spun Pile untuk Rumah Pompa di Sungai Gardu dan Sungai Bilu,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai BWS Kalimantan III, Anjas, Kamis (8/5/2025).
Proyek dari dana hibah World Bank melalui program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) ini menelan anggaran Rp209 miliar. Target rampung pada 2026.
Pada tahap pertama, revitalisasi di lakukan sepanjang 900 meter dari Jembatan Simpang Ulin hingga Taher Square.
Senada, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) BWS Kalimantan III Ridwan Fauzi mengatakan bahwa sungai akan bertambah lebar hingga 8 meter dan pengerukan hingga kedalaman 4 meter.
“Yang dapat terlihat sekarang ini adalah pada pengerjaan di belakang kawasan Klenteng Soetji Noerani,” ujarnya.
Ridwan menjelaskan, pemasangan CCSP dan pengurugan tanah untuk jalan inspeksi saat ini sedang berlangsung di kawasan tersebut. Meski menuai kritik, ia memastikan kapasitas sungai akan meningkat signifikan.
“Volume debit banjir saat ini hanya 3,5 meter kubik per detik. Setelah proyek rampung, kapasitas akan meningkat menjadi 35 meter kubik per detik,” katanya.
Proyek juga akan di lengkapi dengan tiga rumah pompa dan pintu air di beberapa titik strategis, yakni kawasan Klenteng Soetji Noerani, Sungai Bilu, dan Sungai Gardu.
“Harapannya, rumah pompa ini bisa membantu mengatur tinggi aliran air dan mengurangi risiko banjir di kawasan Veteran dan sekitarnya,” tutup Ridwan.