KALSELMAJU.COM, BANJARBARU – Simpang Empat Guntung Manggis di Jalan Trikora, Banjarbaru, kini resmi ditutup total. Keputusan ini karena lokasi tersebut sering menjadi titik rawan kecelakaan lalu lintas.
Beberapa insiden kecelakaan di perempatan ini bahkan berujung fatal. Pada tahun 2024, sedikitnya dua pengendara motor kehilangan nyawa akibat kecelakaan di kawasan tersebut.
Selain faktor kecelakaan, kemacetan juga menjadi alasan utama penutupan. Kepadatan kendaraan yang tinggi di Simpang Empat Guntung Manggis sering menyebabkan arus lalu lintas tersendat.
Banyak warga mempertanyakan mengapa tidak terpasang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) atau lampu merah di lokasi tersebut? Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Selatan, Fitri Hernadi, menjelaskan beberapa faktor yang menjadi pertimbangan.
- Keberadaan Jembatan
Menurut aturan, perempatan yang memiliki jembatan tidak boleh terpasang lampu merah. Hal ini untuk menghindari risiko kecelakaan, terutama jika ada kendaraan bermuatan berat yang harus berhenti tepat di atas jembatan.
“Jika kendaraan berat berhenti di atas jembatan akibat lampu merah, khawatirnya bisa menyebabkan kecelakaan dan merusak fasilitas umum,” jelas Fitri melalui pesan WhatsApp, Rabu (12/3).
- Struktur Jalan yang Tidak Simetris
Simpang Empat Guntung Manggis memiliki sisi jalan yang berbeda lebar, sehingga tidak memungkinkan pemasangan APILL yang efektif.
- Penyempitan Jalan ke Arah Danau Caramin dan Liang Anggang
Faktor lain yang menjadi pertimbangan adalah adanya penyempitan jalan di beberapa arah, yang bisa menyebabkan penumpukan kendaraan jika lampu merah dipasang.
Sebagai solusi, Dinas Perhubungan Kalimantan Selatan memutuskan untuk menutup total simpang tersebut. Namun, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kalsel untuk memperlebar u-turn di depan RSUD Idaman Banjarbaru agar arus lalu lintas tetap lancar.