KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Tim hisab rukyat Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalsel melakukan pemantauan hilal di Rooftop Zuri Express Hotel, Kota Banjarmasin, Selasa (28/2).
Dengan tinggi hilal hanya 3° 09′ dan elongasi 5,72°, posisi bulan belum memenuhi standar atau Kriteria Imkanur Rukyat MABIMS, yang mensyaratkan tinggi minimal 3° dan elongasi 6,4°.
Dalam laporan Kemenag Kalsel, menyebutkan bahwa ijtimak terjadi pada pukul 08.45 Wita, sementara matahari terbenam pukul 18.40 Wita.
Adapun bulan terbenam lebih lambat, yakni pukul 18.58 Wita, dengan umur bulan mencapai 9 jam 53 menit.
Kondisi ini menunjukkan hilal sulit terlihat, sehingga penetapan awal Ramadan 1446 Hijriah tetap menunggu hasil Sidang Isbat oleh pemerintah pusat.
Jika hilal tidak terlihat di banyak wilayah Indonesia, awal Ramadan berpotensi jatuh sehari setelahnya mengikuti kalender hisab.
Kementerian Agama mengimbau masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi dan tetap bersatu dalam menjalankan ibadah Ramadan.
“Kita imbau masyarakat untuk sama-sama menunggu hasil isbat dari pemerintah pusat nanti malam untuk menentukan awal Ramadan,” ujar Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, M Tambrin.
Plh Sekdaprov Kalsel, M Syarifuddin meminta warga Kalsel dapat menjaga ketertiban selama Ramadan dan mengisi aktivitas dengan kegiatan bermanfaat.
“Kalau bisa jangan bermain petasan, karena itu juga menganggu kekhusyuan. Isi dengan kegiatan keagamaan, apakah itu tadarus dan syiar agama kita tingkatkan lagi,” pungkasnya.