Siaran Youtube Debat Paslon Balangan Tanpa Kolom Komentar, Warga: KPU Anti Kritikan Netize?

oleh
oleh

KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Debat Calon Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Balangan yang digelar tadi malam di salah satu hotel di Banjarmasin mendapat banyak kritikan dari masyarakat Balangan.

Kritik pedas dilayangkan lantaran tidak adanya kolom komentar di akun YouTube resmi milik KPU Balangan saat siaran langsung acara debat paslon tunggal tersebut.

Akibatnya, tak sedikit warga menganggap debat yang diikuti oleh Paslon Bupati dan Wakil Bupati Balangan H Abdul Hadi – H Akhmad Fauzi tersebut tidak menggambarkan bagian dari tahapan pesta demokrasi.

Fahri Hidayat, warga Balangan yang bermukim di kecamatan Paringin Selatan menilai, tidak adanya kolom komentar tersebut membuat siaran debat kurang menarik bagi penonton. Ia pun tidak mampu menutupi prasangka buruk.

“Kok kolom komentar ditutup. Apakah KPU takut dengan kritikan netizen?,” katanya, Kamis, (21/11/2024).

Menurutnya, kolom komentar adalah sarana untuk menjaring aspirasi dan pendapat masyarakat, terutama mengenai pelaksanaan acara yang disiarkan. Termasuk pandangan masyarakat tentang paslon yang tampil di acara debat.

Merespon hal itu, Komisioner KPU Balangan, Wahyudi mengakui, bahwa pihaknya memang menutup kolom komentar selama acara debat berlangsung.

“Penutupan kolom komentar ini adalah hal yang biasa, jangan terlalu dilebih-lebihkan,” jelasnya.

Alasannya, kata Wahyudi, untuk menghindari penggunaan kolom komentar dari hal-hal yang tidak sebagaimana mestinya, seperti kampanye hitam, ujaran kebencian, fitnah dan lain sebagainya.

“Karena berkaca pada debat pertama yang kami laksanakan kemarin, kami tidak menutup kolom komentar, dan yang terjadi ya seperti itu. Jadi di debat yang kedua ini untuk menghindari hal serupa, kita putuskan untuk ditutup saja,” terangnya.

“Menyampaikan aspirasi boleh, menghujat jangan,” tambahnya.

Oleh sebab itu, Wahyudi berharap masyarakat Balangan bisa memaklumi apa yang dilakukan KPU.

“Kita berharap pelaksanaan Pilbup Balangan tetap berjalan kondusif, jauh dari bahasa provokatif yang berpotensi memicu konflik ataupun hal-hal yang tidak diinginkan nantinya,” tutup Wahyudi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *