KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin berhadapan dengan tantangan besar menyusul rencana efisiensi anggaran pada tahun 2026 mendatang.
Meski demikian, Wali Kota Banjarmasin Muhammad Yamin tetap menargetkan adanya perbaikan total terhadap 10 sekolah rusak setiap tahunnya, yang terdiri dari 5 SD dan 5 SMP di lima kecamatan.
Wacana ini muncul setelah Wali Kota meninjau langsung sejumlah sekolah dan menemukan banyak bangunan dalam kondisi memprihatinkan.
“Kondisi bangunan sekolah di Banjarmasin hampir 50 persen rusak parah,” ungkap Kadisdik Kota Banjarmasin, Ryan Utama, Kamis (13/11/2025).
Menurut Ryan, program perbaikan ini tak sekadar rehabilitasi fisik, namun juga menyasar peningkatan fasilitas pendidikan untuk mendukung transformasi digital di sekolah.
“Sekolah yang akan dapat oerbaikan nanti akan didesain ulang dengan konsep baru lengkap fasilitas pendukung digitalisasi pembelajaran,” ujarnya.
Langkah ini juga harapnya mampu memecah konsentrasi peserta didik yang selama ini cenderung memilih sekolah dengan label “favorit”.
Dengan pemerataan kualitas dan fasilitas, pemerintah kota ingin memastikan seluruh sekolah memiliki standar yang layak dan aman bagi peserta didik.
Namun demikian, Ryan mengakui rencana tersebut tetap akan menyesuaikan kemampuan anggaran yang ada.
“Efisiensi anggaran tentu menjadi tantangan bagi kami. Tapi pendidikan adalah layanan dasar wajib, sehingga kami akan perjuangkan agar tidak terlalu terdampak,” tegasnya.
Saat ini, anggaran Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin tahun 2025 tercatat mencapai lebih dari Rp700 miliar, termasuk untuk belanja pegawai dan operasional.
Jika efisiensi tetap berlaku di tahun 2026, dinas berkomitmen untuk memprioritaskan sekolah-sekolah yang kondisinya paling membahayakan bagi keselamatan siswa.
“Kalaupun perbaikan tidak bisa secara menyeluruh, kami akan fokus pada sekolah yang paling mendesak untuk diperbaiki,” pungkas Ryan.
