KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Kabar membanggakan datang dari dunia pesantren. Sebanyak 16 santri asal Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil menorehkan prestasi gemilang pada ajang Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional ke-1 yang digelar di Pondok Pesantren As’adiyah, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Pengumuman pemenang disampaikan secara langsung dan daring melalui kanal YouTube As’adiyah Channel, Senin (6/10/2025).
Lima Santri Raih Juara 1
Dari 16 santri berprestasi tersebut, lima santri asal Kalsel berhasil menyabet Juara 1 pada bidang Lalaran Alfiyah Ibn Malik golongan putra marhalah ulya.
Mereka adalah:
- Riphan Ahyani
- M. Ihsanul Yaqin
- Muhammad Agil Munawwar
- Muhammad Rahimullah
- Muhammad Multazam Khairon
Tak hanya itu, tiga santri lainnya — Muhammad Said Alfiannor, Galih Utama Pangestu Sunaryo, dan Ahmad Atharifan — juga berhasil meraih Juara Harapan 2 pada bidang Debat Bahasa Inggris golongan putra marhalah wustha/ulya.
Deretan Santri Berprestasi Lainnya
Selain itu, sejumlah santri Kalsel juga menorehkan prestasi di berbagai cabang lomba lainnya:
- Fatimah Nuzula – Juara Harapan 2 bidang Fiqh–Ushul Fiqh marhalah ulya putri
- Muhammad Hafizi Rosyidin – Juara Harapan 3 bidang Akhlaq wustha putra
- Amelia Rahmawati – Juara 3 bidang Tafsir wustha putri
- Muhammad Fakhri Azhara – Juara Harapan 3 bidang Akhlaq ulya putra
- Achmad Zunaidiy – Juara Harapan 2 bidang Tauhid ulya putra
- Roudlotul Hidayah – Juara Harapan 3 bidang Nahw ula putri
- Naila Azzahra – Juara Harapan 2 bidang Fiqh ula putri
- M. Hairul Ilmi – Juara 1 bidang Fiqh ula putra
Atas capaian luar biasa tersebut, Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalsel, Muhammad Tambrin, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya.
“Prestasi ini menjadi bukti nyata semangat, kecintaan, dan ketekunan para santri dalam mendalami serta mengamalkan khazanah keilmuan Islam melalui kitab kuning,” ujar Tambrin.
Ia berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi santri di seluruh Indonesia, khususnya dari Kafilah Kalsel, untuk terus berprestasi dan memperkuat peran pesantren dalam membangun peradaban Islam yang moderat, berilmu, dan berakhlak mulia.
Tambrin juga mengucapkan terima kasih kepada para pembimbing, pendamping, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan serta doa.
“Kepada santri yang belum meraih juara, jangan berkecil hati. Semua peserta adalah pemenang karena telah berjuang dengan penuh keikhlasan, membawa nama baik pesantren dan daerah,” tutupnya.