KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Proses identifikasi terhadap delapan korban kecelakaan helikopter yang terjadi di wilayah Kalimantan Selatan kini tengah berlangsung intensif.
Para korban yang seluruhnya berjenis kelamin laki-laki saat ini dalam proses evakuasi menuju Posko Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin, Kamis (4/9).
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Kalsel, Kombes Pol dr. Muhammad El Yandiko, M.M., Sp.An, menjelaskan bahwa tim DVI telah siaga sejak adanya kabar kecelakaan. Tim DVI kemudian membentuk dua tim utama. Yaitu tim Antemortem dan tim Postmortem.
“Tim antemortem bertugas mengumpulkan data-data ciri khas dari para korban sebelum meninggal. Termasuk tinggi badan, bekas luka, ciri khas fisik, hingga barang pribadi seperti jam tangan atau cincin yang melekat pada tubuh,” jelas Kombes Yandiko.
Begitu korban tiba di RS Bhayangkara, pemeriksaan postmortem seperti autopsi dan analisis forensik akan berjalan. Hal ini untuk menentukan bagian-bagian karena kondisi crash. Kerusakan bisa terjadi dari derajat ringan sampai parah.
Hasil dari kedua data itu nantinya akan di gabungkan atau di cocokan pada tim direkonsiliasi. Ini dilakukan untuk memastikan identitas korban secara akurat.
“Jika terjadi tingkat kesulitan dalam proses identifikasi kali ini prediksinya cukup tinggi,” imbuhnya.
Ia menambahkan, jika perlu pihaknya akan melakukan pemeriksaan DNA sebagai metode pembanding terakhir — proses yang membutuhkan waktu dan ketelitian lebih.
Sebab kata ia prediksi kecelakaan tersebut tingkat kesulitannya sudah mengarah ke sedang berat.
Meski prosesnya bisa memakan waktu, Yandiko berharap seluruh tahapan bisa berjalan lancar agar keluarga korban segera mendapatkan kepastian.
“Mudah-mudahan proses identifikasi ini dimudahkan oleh Allah, agar keluarga para korban bisa segera mendapatkan jawaban,” pungkasnya.
