KALSELMAJU.COM, MARTAPURA – Haul ke-219 ulama kharismatik Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau yang terkenal dengan Datu Kelampayan kembali terlaksana khidmat di Desa Dalam Pagar Ulu, Martapura Timur Kabupaten Banjar, Sabtu (5/4).
Ribuan jemaah dari berbagai daerah memadati lokasi acara sejak pagi hari untuk mengikuti rangkaian kegiatan haul.
Haul Datu Kelampayan merupakan salah satu agenda keagamaan terbesar di Kalimantan Selatan. Acara ini adalah bentuk penghormatan terhadap jasa dan warisan ilmu ulama besar yang hidup di abad ke-18 itu.
Datu Kelampayan terkenal sebagai tokoh penyebar Islam dan penulis kitab Sabilal Muhtadin. Kitab ini hingga kini menjadi rujukan dalam fiqih Mazhab Syafi’i di Nusantara.
Kegiatan haul berisi pembacaan maulid, manaqib, tahlil, doa bersama serta tausiah.
Suasana haru dan kekhusyukan menyelimuti para jemaah. Mereka datang tidak hanya dari Kalimantan Selatan, tetapi juga dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, hingga pulau Jawa.
“Alhamdulillah, haul tahun ini berjalan lancar. Antusias masyarakat luar biasa, ini bukti kecintaan umat kepada ulama,” ujar Muhmmad Rifky seorang jemaah dari Tapin.
Selain sebagai ajang silaturahmi umat, haul ini juga menjadi momentum untuk mempererat nilai-nilai keislaman. Acara ini juga melestarikan tradisi keagamaan warisan ulama Banjar.
Selain itu, pihak keamanan, relawan, dan tenaga medis berjaga untuk memastikan acara berlangsung tertib dan aman. Layanan konsumsi gratis juga tersedia dari warga dan donatur sebagai bagian dari tradisi tahunan haul.
Haul Datu Kelampayan tidak hanya menjadi peristiwa spiritual, namun juga simbol kebersamaan. Acara ini sebagai penghargaan terhadap warisan keilmuan yang telah membentuk peradaban Islam di Kalimantan.