Ekspor Kalsel Tembus $841 Juta, Minyak Nabati Melonjak Tajam

oleh
oleh
Ekspor
Ilustrasi aktifitas ekspor impor. (Foto: Kompas)

KALSELMAJU.COM, BANJARBARU
Kinerja ekspor Kalimantan Selatan menunjukkan tren positif di awal 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel mencatatkan nilai ekspor pada Februari 2025 mencapai $841,15 juta. Angka ini naik 1,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Meski begitu, angka ini masih lebih rendah 7,44 persen di periode sama tahun lalu yang mencapai $908,80 juta.

Sektor bahan bakar mineral (HS 27) masih mendominasi ekspor daerah dengan kontribusi sebesar 84,67 persen dari total ekspor Februari 2025.

“Nilai ekspor sektor ini mencapai $712,24 juta, meskipun mengalami penurunan 5,20 persen dari Januari 2025,” kata Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, belum lama tadi.

Namun, kejutan datang dari kelompok lemak dan minyak hewani/ nabati (HS 15). Mereka mencatat lonjakan ekspor hingga 131,50 persen, dari $39,50 juta menjadi $91,44 juta.

Kelompok ini kini menjadi penyumbang ekspor terbesar kedua, dengan kontribusi 10,87 persen total bulan itu.

Sektor lain yang cukup berperan adalah kayu dan barang dari kayu (HS 44). Nilainya mencapai $14,85 juta atau berkontribusi 1,77 persen terhadap total ekspor.

Adapun nilai impor Kalimantan Selatan pada Februari 2025 tercatat sebesar US$98,95 juta, menurun 6,92 persen dari bulan sebelumnya.

Jika berbanding periode yang sama di tahun lalu, angka tersebut anjlok 48,50 persen. Penurunan tajam ini menjadi sinyal penguatan neraca perdagangan daerah.

Impor terbesar berasal dari kelompok bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai $85,50 juta. Kelompok ini menyumbang 86,41 persen dari total impor Februari.

Selanjutnya mesin dan peralatan mekanis (HS 84), bahan kimia organik (HS 29), barang dari batu/semen (HS 68), serta kendaraan dan bagiannya (HS 87).

Negara asal impor terbesar adalah Singapura dengan nilai $50,98 juta. Kemudian Malaysia ($36,62 juta), Tiongkok ($9,44 juta), Thailand ($0,39 juta), dan Taiwan ($0,34 juta).

Tren ini menandakan bahwa meskipun ekspor bahan bakar mineral mengalami pelemahan. Sektor lain seperti minyak nabati mulai mengambil peran penting dalam diversifikasi ekonomi daerah.

Visited 1 times, 1 visit(s) today