KALSELMAJU.COM, BANTEN – Abah Guru Sekumpul atau KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau pernah memberikan ijazah kepada Muyassarotul Hafidzoh. Amalan agar puasa bisa kuat dan tidak kehausan ternyata ada caranya.
Ilmu tersebut bisa berguna terutama bagi yang sedang mengajarkan anak-anak untuk berpuasa. Pengurus Fatayat NU Jogjakarta Muyassarotul Hafidzoh, menerangkan hal tersebut. Artikel juga telah tayang di https://banten.nu.or.id/.
Menurutnya, salah satu amalan yang berasal dari Abah Guru Sekumpul adalah dengan membaca Surat Alkautsar 7 kali. Ia menyatakan, membaca surat bisa bersama dengan anak-anak. Kemudian tiupkan ke minuman anak saat sahur. Tujuannya agar tidak kehausan saat menjalankan puasa. “Ijazah ini saya dapat dari Muhammad Zaini Abdul Ghani atau lebih populer dengan sebutan Abah Guru Sekumpul atau Guru Izai adalah salah seorang ulama dari Kalimantan Selatan,” katanya beberapa saat lalu.
Tips Mengajari Puasa
Terkait dengan mengajari anak-anak berpuasa. Menurut wanita dengan sapaan, Ning Muyas, itu harus membiasakan sejak dini. Menurutnya selain meniupkan bacaan 7 kali surat alkautsar, juga ada beberapa tips lainnya.
Hal yang pertama mengenalkan kegiatan bulan puasa kepada anak-anak. Sebabnya, anak-anak mudah meniru apa yang sering terlihat olehnya. Banyak kegiatan bermanfaat di bulan puasa untuk mengenalkan kepada anak-anak. Mulai dari bersih-bersih rumah, belanja makanan ringan, menghias masjid, dan lain sebagainya.
Kemudian, yang tak kalah penting juga mengenalkan makna dan tujuan puasa. Bisa dengan menceritakan kisah orang terdahulu yang menjalankan ibadah puasa. “Ajak pelan-pelan karena anak belum baligh sebenarnya belum berkewajiban, tapi sampaikan kalau dia punya kewajiban latihan puasa supaya ketika baligh sudah terbiasa,” jelasnya.
Berikutnya, mengenalkan aktivitas puasa seperti sahur, berbuka, dan ibadah di bulan puasa. Membangunkan anak-anak ketika sahur dengan suasana yang menyenangkan. Selanjutnya mengajarkan secara perlahan. Ning Miyas menyebut anak yang baru kali pertama berpuasa mungkin akan merasa berat jika langsung berpuasa penuh. Sebaiknya awali melatih berpuasa setengah hari.
“Jangan terkesan memaksa saat mengajarkan anak berpuasa. Jika ada yang tidak kuat latihan sehari, bisa latihan puasa setengah hari lalu berbuka saat Dzuhur dan bisa lanjut berpuasa lagi,” ungkapnya. Ning Miyas melanjutnya, pengajaran selanjutnya dengan mengenalkan perkata yang membatalkan puasa serta mengurangi pahala puasa. “Yang juga tidak kalah pentingnya ketika anak berpuasa, juga perlu memperhatikan asupan nutrisi saat makan sahur maupun berbuka puasa. Agar anak mampu menjalani puasa dengan tubuh yang sehat, serta terhindar dari dehidrasi dan kelelahan,” tuturnya.