KALSELMAJU.COM, BATULICIN – Bupati Tanahbumbu, Andi Rudi Latif, dengan sapaan akrab Bang Arul, memilih untuk berbuka puasa di perjalanan, Selasa (18/3/2025). Hal itu ia lakukan agar bisa menghadiri Rapat Koordinasi Akselerasi Kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) dan Cetak Sawah Menuju Indonesia Swasembada Pangan. Bersama Menteri Pertanian RI, Andi Arman Sulaiman.
Sebelumnya, jadwal Bang Arul menghadiri Safari Ramadan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di Masjid Al Falah, Kecamatan Simpang Empat. Namun, padatnya agenda membuat Asisten Ekonomi dan Pembangunan Tanbu, Eryanto Rais, mewakili kehadirannya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Hasnuryadi Sulaiman yang seharusnya juga hadir pada Safari Ramadan itu menunjuk perwakilan pejabat Pemprov Kalsel. Wagub juga harus mengikuti Rakoor Oplah dan Swasembada Pangan.
Bupati Bang Arul Dukung Program Ketahanan Pangan
Bupati Bang Arul menegaskan komitmennya untuk mendukung program ketahanan pangan. Yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
“Alhamdulillah, kehadiran kami pada acara itu membawa berkah bagi Tanahbumbu. Kami mendapat prioritas menerima bantuan program optimalisasi lahan dan cetak sawah. Ini berkah di bulan Ramadan,” ujarnya. Bang Arul menambahkan bahwa pemerintah Tanahbumbu siap menyukseskan program swasembada pangan yang harapannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan perhatian khusus dari Menteri Pertanian, Tanahbumbu optimis menjadi bagian penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Sementara itu, mengawali arahannya, Mentan Amran menyampaikan kabar gembira bagi petani bahwa dari hasil Rapat Terbatas tentang Swasembada Pangan di Istana Negara, Senin (30/12/2024). Presiden Prabowo Subianto menyampaikan penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan jagung.
Harga gabah kini naik dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram. Sementara, HPP jagung meningkat dari Rp5.000 menjadi Rp5.500 per kilogram.
Kabar lain selain penyesuaian HPP, Prabowo juga memastikan peningkatan dukungan anggaran untuk sektor pertanian. Kuota pupuk subsidi naik hingga dua kali lipat, dengan total anggaran pupuk mencapai Rp46,8 triliun.
Kemudian, anggaran untuk sistem irigasi juga mendapatkan perhatian khusus dengan alokasi sebesar Rp12 triliun.
Amran juga menyebut, bahwa total anggaran untuk program Optimalisasi Lahan (Oplah) Kementerian Pertanian mencapai Rp13 triliun. Program Oplah bertujuan untuk mewujudkan swasembada pangan dengan mengoptimalkan potensi lahan rawa dan lahan kering.
Program ini tidak hanya melibatkan Kementerian Pertanian, tetapi juga bekerja sama dengan TNI, Kementerian Desa, serta berbagai pihak terkait lainnya.
Lebih lanjut, alokasi anggaran Kementerian Pertanian tahun ini meningkat signifikan, dari semula Rp14,5 triliun menjadi Rp29 triliun. Peningkatan ini harapannya dapat mempercepat pelaksanaan berbagai program strategis, termasuk pompanisasi, cetak sawah baru, dan penyediaan alat mesin pertanian (Alsintan) di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, Mentan Amran mengatakan, ia sudah melaporkan ke Presiden bahwa bahwa Provinsi Kalsel dan Kalteng akan menjadi penopang cadangan pangan nasional. Bahkan khusus Kalsel, perkiraannya mampu menghasilkan produktivitas gabah hingga 1 juta ton.