Produksi Ikan Menurun, Kapolda Kalsel Tekankan Edukasi Nelayan Soal Destructive Fishing

oleh
oleh

KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Praktik penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) dan destruktif menjadi perhatian serius Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan.

Sebagai langkah pencegahan, Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan menekankan pentingnya pembinaan dan edukasi bagi para nelayan guna menjaga kelestarian ekosistem laut.

“Edukasi nelayan tentang bahaya illegal fishing menjadi fokus penting. Ini memastikan pembinaan terhadap nelayan demi menjaga ekosistem laut tetap lestari,” ujar Kapolda, Rabu (29/10/2025).

Menurutnya, praktik destructive fishing seperti penggunaan bahan peledak dan racun tidak hanya merusak ekosistem laut secara permanen. Namun, ini juga membahayakan keselamatan nelayan serta menurunkan hasil tangkapan.

Kondisi tersebut berimbas langsung terhadap perekonomian keluarga nelayan di pesisir Kalimantan Selatan.

Data terbaru mencatat, produksi ikan di Kalsel menurun sekitar 12 persen dalam tujuh tahun terakhir. Produksi yang semula mencapai 179 ribu ton pada 2017 kini hanya sekitar 158 ribu ton pada 2024.

Yudha menjelaskan, kewenangan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan di wilayah laut hingga 12 mil berada di bawah Pemerintah Provinsi Kalsel. Ini sebagaimana Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Namun, wilayah tersebut kini menghadapi tekanan berat akibat praktik penangkapan ikan yang merusak lingkungan.

Ia juga menyoroti sejumlah kendala para nelayan. Mulai dari rendahnya kepatuhan terhadap regulasi seperti NIB, SIPI, dan SIUP, hingga keterbatasan permodalan, akses teknologi, serta sarana prasarana penangkapan ikan yang ramah lingkungan.

“Semoga dapat kesepahaman antara nelayan di provinsi ini dan wilayah pesisir Jawa. Ini penting dalam memanfaatkan sumber daya alam tanpa melakukan destructive fishing yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan,” harapnya.

Kapolda menegaskan, penurunan produksi ikan menjadi alarm bagi semua pihak untuk segera bertindak. Ia menekankan pentingnya pengawasan yang terarah dan sinergi antarpemangku kepentingan. Tujuannya agar praktik illegal fishing dapat ditekan dan sumber daya laut Kalimantan Selatan tetap lestari.

Visited 1 times, 1 visit(s) today