,

Tugu Nol Kilometer Banjarbaru Senilai Rp 1,7 Miliar dibangun Menyerupai Lorong Waktu

oleh
oleh
Penandatangan Prastasti Peresmian Ikon Baru Ibu Kota Provinsi Kalsel oleh Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Arifin
Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

KALSELMAJU.COM, BANJARBARU – Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Banjarbaru kini memiliki Tugu Nol Kilometer senilai Rp 1,7 Miliar.

Ikon baru ini sendiri diresmikan oleh Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin yang turut disaksikan oleh sejumlah saksi sejarah berdirinya Banjarbaru pada Jumat (29/12/2023) malam.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Berdiri di atas tanah seluas 327 meter persegi, terdapat ornamen yang menggambarkan perjalanan Banjarbaru, serta replika daun Bangkal. Selain itu, pintu lorong waktu menggambarkan sejarah perjalanan Banjarbaru juga terdapat di tugu ini.

“Tugu Nol Kilometer ini tarikan dari Banjarbaru dan menjadi titik sejarah Banjarbaru berdiri,” ujar Aditya usai peresmian Tugu Nol Kilometer Banjarbaru.

Aditya menuturkan, Tugu Nol Kilometer ini memiliki ornamen yang menggambarkan sejarah Banjarbaru diharkan menjadi pengingat untuk generasi muda Banjarbaru. Karena Banjarbaru bukan hanya sebagai tempat tinggal, namun sejarah perjalannya harus diketahui.

“Serta bentuk terima kasih atas jasa pada pendiri, sehingga Banjarbaru bisa seperti hari ini,” bebernya.

Di dalam Tugu Nol Kilometer sendiri, terdapat sebuah plakat bertuliskan “WABUL SAWI”, yang merupakan akronim dari Wani Baidabul, Sanggup Manggawi. Bukan tanpa alasan istilah Banjar ini digunakan pada Tugu Nol Kilometer karena memiliki makna khusus.

Wali Kota Banjarbaru berfoto bersama di Tugu Nol Kilometer yang menyerupai Lorong Waktu

“Ini bentuk penyemangat dari pendiri kota. Makanya selain sebagai ikon kota, juga sebagai tugu sejarah untuk Banjarbaru,” lugas Aditya.

Nantinya, kamera pengintai (CCTV) akan ditempatkan di sekitar Tugu Nol Kilometer. Tujuannya tak lain agar keberadaannya tidak disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Aditya juga berharap, masyarakat Banjarbaru dapat turut serta menjaga dan merawat Tugu Nol Kilometer yang menghabiskan dana sebesar Rp1,7 miliar ini.

“Kita juga berharap agar masyarakat menjaga apa yang telah dibangun Pemko Banjarbaru, karena dibangun tentunya untuk kepentingan masyarakat,” tuntasnya.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *