Tak Dibayar Sejak 2020, Aliansi Dosen Kalsel Demo Tuntut Tukin

oleh
oleh
Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek (ADAKSI) Kalsel menggelar aksi di depan Gedung General Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Senin (3/4). (Foto: Sairi/ kalselmaju.com)
Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek (ADAKSI) Kalsel menggelar aksi di depan Gedung General Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Senin (3/4).

Aksi ini melibatkan dosen dari tiga perguruan tinggi di Kalsel, yakni Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban), dan Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala).

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Koordinator ADAKSI Kalsel, Juliyatin Putri Utami menyampaikan, tuntutan utama mereka adalah pembayaran rapel tukin yang belum diberikan selama empat tahun, dari 2020 hingga 2024.

Mereka juga meminta pemerintah memberikan kesetaraan dalam pembayaran tunjangan, tanpa membedakan antara satuan kerja (Satker), Badan Layanan Umum (BLU), maupun Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).

Selain itu, mereka menolak adanya pasal selisih yang membuat pemotongan tukin dengan sertifikasi dosen (serdos).

“Kami ingin tukin sendiri dan serdos sendiri,” tegasnya.

Salah satu peserta aksi, Rahmida Erliyani menekankan pemerintah supaya memiliki solusi atas persoalan ini.

Ia meminta agar hak para dosen ASN Kemendiktisaintek segera direalisasikan.

“Yang kami tuntut di sini adalah bagaimana pemerintah menyelesaikan masalah ini dengan membayarkan hak kami, seluruh dosen, dari tahun 2020 hingga 2024,” tekan Rahmida.

Menurutnya, jika dibiarkan, maka kondisi ini mencerminkan diskriminasi terhadap dosen ASN di Kemendiktisaintek.

Sebab, dosen maupun guru dari kementerian lain telah menerima hak mereka sejak lama.

“Kemarin, bahkan ada rencana dari ADAKSI untuk mogok mengajar selama satu semester. Tapi itu masih sebatas wacana, kami menunggu komando dari pusat,” ungkapnya.

Sementara Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Muhamad Rusmin Nuryadin menyampaikan, dukungan penuh dari pihak rektorat untuk para dosen.

Ia berujar, pimpinan universitas terus memperjuangkan hak-hak mereka dalam berbagai pertemuan dengan kementerian terkait.

“Dalam setiap rapat dengan kementerian, kami selalu menyampaikan bahwa ini adalah tuntutan yang sah dari para dosen ASN yang selama ini terzalimi dibandingkan dosen dari kementerian lain,” ujar Rusmin.

Ia juga berharap Presiden RI, Prabowo Subianto, serta kementerian dan DPR RI, memberikan perhatian khusus untuk menyelesaikan persoalan ini.

“Diskriminasi seperti ini seharusnya tidak terjadi,” pungkasnya.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *