Setelah Ditutup TPS Liar Muncul Lagi di Kawasan Lingkar Dalam Selatan, DLH Janji Bangunkan Fasilitas Memadai

oleh
oleh
Luberan sampah di Lingkar Dalam Selatan, mengganggu aktivitas pengguna jalan. (Foto: Arum/ kalselmaju.com)
Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Sampah lagi – lagi meluber ke jalan kawasan Lingkar Dalam Selatan, dekat persimpangan Jalan Gerilya Kelurahan Kelayan Banjarmasin.

Sampah yang menumpuk ini menyebabkan bau tidak sedap dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, mengatakan, kejadian ini akibat penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

Hal tersebut kembali berdampak pada munculnya beberapa tempat pembuangan sampah (TPS) liar.

Sebelumnya, tak jauh dari perempatan Jalan Gerilya Kelurahan Kelayan Banjarmasin, juga muncul TPS liar di Kawasan Lingkar Dalam Selatan yang sudah ditutup oleh pihak berwenang.

“Kami mengakui dampaknya untuk pembuangan sampah. Sementara ini kami belum menemukan lokasi untuk Stasiun Antara,” katanya, Senin (3/2).

Alive juga menjelaskan bahwa saat ini mereka sudah mengelola satu depo di Jalan Veteran, namun dengan volume sampah yang mencapai 650 ton per hari, di Banjarmasin depo tersebut tidak cukup menampung.

Sedangkan jika membuang ke TPA Banjarbakula lanjutnya tidak bisa menampung dengan kapasitas daya tampung hanya 100 ton perhari.

“Apalagi disana juga menampung sampah dari kelurahan lainnya,” imbuhnya.

Untuk itu, kata Alive pihaknya berjanji bakal segera menindaklanjuti persoalan TPS liar tersebut, agar tidak mengganggu aktivitas warga yang berlalu lintas.

Dia juga menyampaikan permintaan maaf kepada warga Banjarmasin atas ketidaknyamanan yang timbul akibat tumpukan sampah tersebut.

“DLH berencana untuk membangun beberapa titik Stasiun Antara untuk pengolahan dan pemilahan sampah,” tutupnya.

Stasiun Antara atau Stasiun Pemindahan Sampah (SPS) membantu mengurangi jumlah sampah yang akan dibuang ke TPA, sehingga mengurangi emisi diesel, serta mengurangi biaya tenaga kerja dan transportasi, dan mempermudah pencapaian daur ulang.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *