Petani Anjir Baru Kusan Hulu Siap Panen Suara Untuk Andi Rudi – H. Bahsanudin

oleh
oleh
Petani di Desa Anjir Baru, Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu. (foto untuk kalselmaju.com)
Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Kalselmaju.com, Batulicin – Petani Desa Anjir Baru, Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, siap memanen suara untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tanah Bumbu Nomor Urut 1, Andi Rudi Latif – H Bahsanuddin (ARB) dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024 ini.

Janji itu disampaikan sejumlah kelompok tani (Poktan) saat kegiatan panen padi perdana di area persawahan Anjir Baru, Senin (8/10/2024) siang.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Mereka menyatakan dukungannya kepada paslon ARB dengan kemenangan mutlak melawan kotak kosong pada 27 November 2024 mendatang.

Ketua Poktan Sinar Kusan Desa Anjir Baru, Aspan menuturkan pihaknya siap mendukung Paslon Andi Rudi – H Bahsanuddin.

“Untuk petani disini, kami lihat mendukung. Sangat mendukung dengan adanya Paslon ARB. Mudah-mudahan beliau (ARB) bisa sukses (terpilih,” ujar Aspan, diamini petani lainnya.

Ia berpesan jika nantinya ARB terpilih bisa memperhatikan pertanian di desa ini. Karena selama ini petani Anjir Baru sudah diberikan amanah untuk menjadi daerah penghasil pangan.

“Kami dari petani Anjir Baru ini juga mendapat semacam kepercayaan untuk penanganan swasembada pangan di Kusan Hulu,” tuturnya.

Karena di daerah ini sudah menerapkan tanam dua hingga tiga kali tanam dalam setahun apabila cuaca mendukung.

“Sekali lagi ke depannya, kelompok tani di desa ini bisa diperhatikan pemerintah daerah untuk meningkatkan hasil pertanian disini,” imbuhnya.

Sehingga, lanjutnya, pertanian di Desa Anjir Baru bisa maju, mandiri dan modern.

Dia menyebutkan luasan lahan persawahan produktif seluas 160 hektar dari 400 hektar lebih.

“Sisanya masih dalam kondisi lahan tidur dan belum bisa digarap karena kondisi saluran belum maksimal karena kendala air cukup dalam,” katanya lagi.

Setiap panen rata-rata menghasilkan gabah kering giling sebanyak 4 sampai 5 ton per hektar untuk sawah tanpa penggunaan pupuk.

“Sedangkan yang menggunakan pupuk sesuai aturan pemerintah seperti sekarang ini sekitar 8,5 ton gabah kering panen per hektar,” jelasnya.

Setiap kelompok tani akan mendapatkan 50 ton lebih yang siap didistribusikan ke pembeli.

“Jika dirupiahkan,  setiap hektarnya mencapai Rp30 juta. Angka ini sangat bagus bagi petani karena minimnya operasional dalam menggarap tanam hingga panen,” tambahnya lagi.

Ia berharap kedepan ini menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintahan berikutnya, sehingga lahan tidur bisa digarap menjadi areal produktif melalui program cetak sawah baru.

Sementara itu, dalam panen padi di Desa Anjir Baru itu, puluhan petani berkumpul turut membantu mengumpulkan hasil padi yang panen menggunakan mesin perontok atau combine. *

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *