KALSELMAJU.COM, BANJAR – Pemerintah provinsi Kalimantan Selatan menargetkan penanaman pohon seluas 22 ribu hektar dalam setahun.
Disisi lain Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menginginkan provinsi Kalsel menjadi percontohan penanaman pohon di dalam dan di luar kawasan hutan atau rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia.
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Dirjen PKTL) KLHK Hanif Faisol Nurofiq mengatakan mendukung penuh pemerintah setempat dengan keberhasilan program rehabilitasi DAS yang konsisten dilakukan sejak 2017 memulihkan 184.102 hektare lahan kritis.
Salah satu lokasi yang menjadi fokus penanaman adalah kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan Rehab DAS PT Adaro Indonesia di Gunung Pamaton.
Ia menyebutkan Sebagian kawasan KHDTK ULM pada tahun lalu sempat terjadi kebakaran di Bukit Pematon. Pihaknya juga sudah mengupayakan rehab DAS sejak awal musim penghujan pada beberapa bulan belakangan.
“Kita pastikan terus mengawal kegiatan Rehab DAS di kawasan lahan kritis seluruh Indonesia yang mencapai luas tiga juta hektare, termasuk di Kalimantan Selatan,” tukasnya.
Kepala Dishut Kalsel, Fathimatuzzahra menyampaikan, penanaman sudah dilakukan pada lahan kritis dengan target 22.000 hektare selama satu tahun.
“Penanaman yang rutin dilakukan menjadi contoh bagi masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dengan budaya menanam revolusi hijau,” ujarnya.
“Mari kita bersama-sama gelorakan revolusi hijau secara berkelanjutan dan menanamkan kesadaran bahwa setiap batang pohon yang ditanam sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan,” imbaunya.
Diketahui pula penanaman yang terus didukung Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH), Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH), Komunitas Pecinta Lingkungan, Perhutanan Sosial dan ASN menanam.