Pemko Banjarbaru Segera Sidak Agen dan Pangkalan Atasi Kelangkaan LPG Bersubsidi

oleh
Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin (kanan) didampingi Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Kalsel Syukra Mulia Rizki (kiri), usai rapat koordinasi di Banjarbaru. (Foto: Andra)
Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

KALSELMAJU.COM, BANJARBARU – Menyikapi persoalan langka dan mahalnya LPG di tengah masyarakat, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru langsung melakukan rapat koordinasi (Rakoor) bersama Pertamina dan pihak terkait mencari solusi permasalahan yang terjadi.

Hasilnya Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin memastikan, dalam waktu segera tim gabungan akan langsung turun ke lapangan menyelesaikan hal tersebut.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

“Dalam waktu dekat, bersama TNI, Polri dan kejaksaan akan ke pangkalan dan pengecer di Kota Banjarbaru,” ujarnya usai melakukan rakoor bersama, Kamis 13/6.

Menurut Ovie sapaan Aditya Mufti Ariffin, berdasarkan informasi Pertamina, penyaluran tabung gas bersubsidi terdistribusi lancar sesuai kuota. Namun ia tetap akan memastikan saat turun kelapangan nantinya.

“Saya tidak ingin ada permaianan, kalau ada akan ditindak oleh yang berwenang,” tegasnya.

 

Pertamina Pastikan Distribusi LPG Aman dan Lancar

 

Sementara itu, Pihak Pertamina sebagai penyalur resmi tabung Liquified Petroleum Gas (LPG) tiga kilogram memastikan, jumlah kuota gas bersubsidi untuk Kota Banjarbaru selalu lancar.

“Selama ini kami tidak ada mengurangi atau pun memangkas Elpiji 3 kilogram,” kata Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Kalsel Syukra Mulia Rizki, usai Rapat Koordinasi bersama Pemko Banjarbaru, Kamis (13/6).

Menurutnya, distribusi elpiji ke pangkalan, sudah sesuai kuota dan jadwal, dan disalurkan oleh agen masing-masing.

Dari data Pertamina Patra Niaga Kalsel, terdapat 460 pangkalan aktif dan 14 agen se Kota Banjarbaru, sedangkan kouta untuk Banjarbaru dalam setahun 720 metrik ton.

“Sebenarnya kalo indikasi kelangkaan perlu diketahui lebih jauh,” ujarnya.

Syukra menjelaskan, pihak pertamina hanya menyalurkan LPG ke pihak agen dan pangkalan, sehingga penjualan diluar itu bukan kewenangan mereka.

“Kalau penjual gas di pinggir jalan atau di warung-warung itu bukan ranah kami, mungkin salah satunya nanti langkah kedepannya bersama pemerintah Kota Banjarbaru menyikapi hal-hal ini kami akan turun kelapangan,” paparnya.

“Kalau tanggal merah sebenarnya diberikan alokasi tambahan pada hari kerja lain, sebagai pengganti, jadi tidak ada pemotongan atau pengurangan,” pungkasnya.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *