Pembangunan Jangka Panjang Kalsel 2025-2045, Usung Visi Baabussaalam

oleh
oleh
Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

KALSELMAJU.COM, BANJARBARU – Rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) 2025-2045 telah dirancang. Pada rencana pembangunan jangka panjang tersebut mengusung visi Baabussalam, yang berarti Banua, Berbudaya, Semua Sejahtera, Berkelanjutan, dan Maju.

“BUSSALAM memiliki makna pintu gerbang yang mencerminkan posisi strategis Kalimantan Selatan sebagai pintu gerbang

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

IKN. Pada tahun 2045, Kalimantan Selatan diharapkan menjadi pusat perekonomian nasional dan global di Selatan Pulau

Kalimantan sebagai bagian dari superhub ekonomi nusantara, yang berbudaya, sejahtera, berkelanjutan dan maju,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel, Ariyadi Noor, saat menyampaikan paparan pada Forum Konsultasi Publik RPJPD, belum lama tadi.

Terdapat 5 visi utama dari tagline Baabussalam. Pertama banua, yang memiliki makna bahwa Kalimantan Selatan pada tahun 2045 menjadi kampung halaman yang berbudaya, unggul, sejahtera, berkelanjutan, dan

mandiri, sebagai hasil kerja keras dan upaya bersama seluruh masyarakat. Kampung halaman yang menjadi gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kedua berbudaya, yang memiliki makna bahwa pesatnya pembangunan di era digitalisasi dan modernisasi tidak meninggalkan budaya dan kearifan lokal. Identitas

daerah berupa budaya dan kearifan lokal harus terus hidup didalam masyarakat Kalimantan Selatan dan menjadi modal sosial dalam

pembangunan.

Ketiga semua sejahtera, yang mencerminkan keinginan seluruh masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan menuju pada kehidupan yang lebih baik dimasa datang yang selaras

dengan tujuan pembangunan sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, yakni

memajukan kesejahteraan umum. Kesejahteraan umum tidak hanya mencakup tentang kesejahteraan ekonomi dan materi, namun

kesejahteraan lahir dan batin. Kesejahteraan lahir dan batin antara lain terwujudnya masyarakat yang makmur, adil dan setara, terciptanya

rasa aman, gotong royong, dan saling menghormati. Hal ini juga sejalan dengan tujuan perencanaan pembangunan daerah yakni untuk

mewujudkan pembangunan daerah dalam rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha,

meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah.

Keempat berkelanjutan, yang memiliki makna bahwa pembangunan di Provinsi Kalimantan Selatan dilaksanakan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan. Pembangunan

dilakukan dengan mempertahankan kualitas hidup penduduk saat ini dan di masa datang secara berkelanjutan. Pembangunan dilaksanakan

dengan menerapkan prinsip kesejahteraan ekonomi, keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pelestarian lingkungan hidup, dan tata kelola,

secara berkesinambungan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Kelima maju, yang mencerminkan harapan Provinsi Kalimantan Selatan menjadi daerah yang unggul dari berbagai aspek, antara lain sumber daya manusia,

pengelolaan sumber daya alam, dukungan infrastruktur dan teknologi yang andal, serta tata kelola pemerintahan. Dalam 20 tahun mendatang,

Provinsi Kalimantan Selatan diharapkan menjadi pusat perekonomian nasional Indonesia di Selatan Pulau Kalimantan. Provinsi Kalimantan

Selatan merupakan bagian dari Superhub Ekonomi Nusantara yang inklusif dan berkelanjutan dengan meningkatkan interaksi antarwilayah terutama dengan IKN.

Kelima visi tersebut mempunya lima sasaran utama, yaitu pendapatan per kapita meningkat, kemiskinan menunu nol persen dan ketimpangan berkurang, daya saing daerah meningkat, daya saing sumber daya manusi meningkat, dan integritas emisi GRK menurun menuju net zero emission.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *