Pastikan Kalsel Bebas Polio, Pemprov Gelar Imunisasi Bagi Anak Hingga Umur Tujuh Tahun

oleh
oleh
Pencanangan PIN Polio oleh Pemprov Kalsel (Foto : wasaka)
Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

KALSELMAJU.COM, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalsel, menggelar pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, di sebuah Hotel Banjarbaru, Kamis (18/7).

Penetesan pertama dilakukan Sekretaris Daera (Sekda) Roy Rizali Anwar, dan KH. Muhammad Wildan Salman bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalsel, yang juga Ketua TP PKK Provinsi Klasel, Hj. Raudatul Jannah Sahbirin atau Acil Odah kepada perwakilan anak usia nol sampai tujuh tahun.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Kepala Dinkes Provinsi Kalsel, Hj. Raudatul Jannah menyebutalkan bahwa target PIN Polio Kalsel sebanyak 589.031 anak pada usia 0 (baru lahir) sampai usia tujuh tahun sebelum delapan tahun.

Jenis vaksin adalah novel oral polio vaksin (nopv) tipe 2 yang hanya merespon KLB.
Program ini akan membutuhkan dua dosis sehingga memerlukan total 1.473.300 buah.

“Dosis pertama diberikan mulai 23 Juli sampai 29 Juli 2024. Bagi anak yang belum mendapatkan dosis pertama akan dilakukan sweeping mulai 30 Juli sampai tiga Agustus 2024,” ujar Acil Odah.

Kemudian, pemberian dosis ke-2 pada enam sampai 12 Agustus 2024, selanjutnya dengan sweeping sasaran bagi yang belum mendapatkan dosis ke-2 pada 13 – 17 Agustus 2024.

Gubernur Sahbirin Noor melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar mengimbau kepada semua orang tua yang mempunyai anak usia nol sampai dengan tujuh tahun, untuk bersama-sama memberikan dua tetes imunisasi polio sebagai ikhtiar dalam memberikan perlindungan dari penyakit polio.

“Pencegahan penyakit polio secara efektif dan efisien hanya mungkin dilakukan melalui imunisasi dengan vaksin polio” katanya.
Sampai saat ini, belum ada obat untuk mencegah penyakit tersebut. Pemberian imunisasi secara masif melalui Pekan Imunisasi Polio (PIN) dengan cakupan tinggi dan merata berpeluang memutus transmisi virus polio.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Anhar Ihwan mengatakan, Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada 2023 berhasil meningkatkan capaian imunisasi menjadi 91,07 persen serta berhasil mempertahankan provinsi dengan status bebas polio.

Hal ini menyebabkan penurunan risiko polio dan mengubah status enam kabupaten menjadi sedang risikonya dan dua kabupaten lainnya menjadi risiko rendah.

“Dalam beberapa tahun terakhir, upaya telah dilakukan untuk mencapai dan mempertahankan capaian imunisasi yang tinggi. Salah satunya adalah Polio Immunization Network (PIN), yang diluncurkan pada 2018” ujarnya.

Anhar menjelaskan, melalui upaya yang terencana dan strategis, pihaknya optimis Kalsel dapat kembali berhasil mencapai capaian immunisasi yang tinggi.

“Ini adalah inisiatif untuk memastikan bahwa semua anak-anak di bawah usia lima tahun divaksinasi terhadap polio secara efektif dan tepat waktu. Dengan program yang sukses ini, target eradikasi polio bisa dicapai di seluruh Kalsel,” pungkasnya.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *