Mitigasi Bencana Lebih Dini, Karhutla di Banua Berhasil Diturunkan

oleh
oleh
Petugas memadamkan kebakaran lahan. (Foto: ist)
Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

KALSELMAJU.COM, BANJARBARU – Luas kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Selatan tahun ini turun drastis dibandingkan dengan 2023 lalu.

Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, karhutla pada 2024 hingga kini hanya sekitar 650 hektare. Padahal tahun lalu mencapai sekitar 2 ribu hektare.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi menyebut mitigasi bencana periode 2024 di provinsi ini lebih optimal dibanding 2023 lalu menjadi salah satu penyebab turun karhutla di Banua.

Bambang bersyukur manajemen penanganan bencana tahun ini lebih baik. Karhutla di Banua cukup signifikan melahap ribuan hektare lahan pada 2023 lalu. Sedangkan tahun ini luasan yang telah ditangani petugas hanya sekitar 650 hektare.

“Penurunan luasan lahan yang terdampak karhutla dengan signifikan tersebut merupakan hasil kolaborasi seluruh pihak,” kata Bambang, Sabtu (26/10).

Penanganan bencana lebih baik di tahun ini dikarekan BPBD Kalsel juga melibatkan masyarakat dengan langsung mendatangi ke RT-RT untuk sosialisasi bahaya karhutla.

“Karena berkaca pada kejadian tahun lalu, sehingga tahun ini mampu menekan karhutla dengan mitigasi lebih dini,” tambahnya.

Selain itu, operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dilakukan lebih dini sebelum cuaca ekstrem, juga cukup membantu pembasahan hutan dan lahan yang berpotensi terbakar saat kemarau.

“Termasuk pengusulan lebih awal bantuan empat unit helikopter ke BNPB dan pemerintah pusat merespons dengan cepat dengan segera mengirimkan bantuan heli,” ujarnya.

Langkah mitigasi dini itu merupakan hasil rakor penanggulangan karhutla dalam mengevaluasi kejadian 2023. Terbukti mampu mencegah karhutla tahun ini karena tidak menyebar lebih banyak dengan mitigasi yang disiapkan secara matang sebelum puncak musim kemarau pada September-Oktober sesuai prediksi BMKG.

Respons cepat BNPB ini juga mampu mengendalikan karhutla di Kalsel. Karena 40 persen lebih lahan gambut yang terbakar berada di titik sulit dijangkau oleh satgas darat BPBD.

Hal ini membuktikan peran helikopter cukup ampuh membasahi lahan yang berada di luar jangkauan petugas darat BPBD provinsi dan kabupaten/ kota.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *