Menilik Gagasan H. Muhidin, Hadirkan Stadion Internasional untuk Masa Depan

oleh
oleh
Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Beberapa waktu lalu, saya dikirimi berita daring oleh teman yang merupakan akademisi bidang perencanaan wilayah dan perkotaan yang saat ini sedang menimba ilmu di Belanda. Berita tersebut berisi kritik tajam atas gagasan Bapak H. Muhidin yang berniat ingin membangun Stadion Internasional di Gambut, Kab. Banjar.

Memang, tantangan dalam pengelolaan lahan gambut dan dampak lingkungan dari aktivitas pertambangan adalah isu yang tidak bisa diabaikan.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Namun, menurut hemat saya tidaklah ‘nyeleneh’ jika kita punya gagasan besar untuk kemajuan daerah kita.

Masyarakat harus diberikan perspektif berbeda untuk melihat gagasan tersebut, melihat bagaimana rencana pembangunan stadion ini sebagai bagian dari ikhtiar genuine untuk meningkatkan kualitas infrastruktur olahraga dan kesejahteraan masyarakat Kalsel.

Menyoroti pembangunan sebuah infrastruktur, janganlah hanya melihat dari bentuk fisik, namun potensi-potensi positif yang juga akan hidup di sekitarnya. Dengan perencanaan yang matang, proyek ini saya yakin tidak hanya akan menjadi pusat olahraga, tetapi juga dapat mendorong perkembangan ekonomi local yang strategis untuk mendorong daya saing daerah, dan memperkuat identitas daerah.

Berbagai kegiatan besar, mulai dari kejuaraan olahraga hingga konser nasional-internasional, dapat diadakan di stadion ini. Hal ini akan meningkatkan profil Kalimantan Selatan di tingkat nasional dan internasional, sekaligus membuka peluang kerja di sektor konstruksi, perhotelan, transportasi, hingga kuliner.

Contoh kesuksesan serupa dapat dilihat dari Stadion Manahan di Solo dan Stadion Jakabaring di Palembang. Keduanya berhasil menggerakkan roda ekonomi lokal, menarik wisatawan, dan menciptakan pusat aktivitas baru di wilayahnya masing-masing. Dengan keberadaan stadion di Gambut, peluang serupa terbuka lebar untuk Kalimantan Selatan.

Dampak Positif Bagi Generasi Muda

Pembangunan stadion ini juga membuka jalan bagi generasi muda untuk berkembang. Fasilitas bertaraf internasional akan menyediakan tempat latihan dan kompetisi bagi atlet lokal, menciptakan peluang lebih besar untuk melahirkan bintang olahraga yang dapat mengharumkan nama daerah di panggung nasional dan global.

Selain itu, stadion dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan bakat. Dengan adanya ruang publik yang representatif, masyarakat, terutama kaum muda, akan memiliki akses ke berbagai aktivitas sosial, budaya, dan olahraga yang memperkaya kualitas hidup mereka.

Gambut Lokasi Strategis yang Menjanjikan

Satu hal yang cukup menarik dari gagasan Bapak H. Muhidin, yang tengah Desember tadi resmi dilantik oleh Presiden RI menjadi Gubernur Kalimantan Selatan untuk sisa jabatan 2020-2024 sekaligus Gubernur Terpilih Kalimantan Selatan periode 2024-2029. Adalah memilih Gambut sebagai lokasi Pembangunan.

Ini adalah keputusan yang sangat strategis, mengapa? Gambut merupakan daerah penyangga untuk kota Banjarmasin dan kota Banjarbaru yang kita tahu sebagai pusat perekonomian dan industri di Kalimantan Selatan.

Selain itu Gambut masih memiliki tanah kosong yang sangat luas, serta memiliki akses transportasi yang baik dan potensi besar untuk berkembang menjadi kawasan ekonomi baru. Dengan keberadaan stadion, saya yakin infrastruktur pendukung seperti jalan, transportasi umum, dan fasilitas publik lainnya juga akan ikut berkembang, menciptakan kawasan yang modern dan terintegrasi.

Memadukan Kemajuan dan Kelestarian Alam Sekaligus

Memang, tidak dapat disangkal bahwa pembangunan di wilayah Gambut, Kab. Banjar yang kita tahu merupakan lahan basah membawa tantangan tersendiri, terutama terkait dampak lingkungan. Dengan memaksimalkan insinyur-insinyur terbaik banua, kita bisa membangun teknologi ramah lingkungan dan desain yang berbasis pada prinsip keberlanjutan, pembangunan stadion ini bisa dilakukan tanpa merusak ekosistem gambut yang sangat sensitif.

Pendekatan berbasis tata ruang yang baik memungkinkan kita untuk mengintegrasikan proyek ini dengan upaya rehabilitasi lingkungan dan konservasi lahan gambut. Bahkan, stadion ini bisa menjadi contoh bagaimana pembangunan infrastruktur dan pelestarian alam dapat berjalan berdampingan.

Pembangunan stadion internasional di Gambut adalah langkah besar yang membutuhkan komitmen, perencanaan matang, dan kerja sama semua pihak. Proyek ini bukan hanya tentang membangun sebuah fasilitas olahraga, tetapi juga menciptakan simbol kemajuan, ruang publik yang inklusif, dan peluang ekonomi baru bagi masyarakat Kalimantan Selatan.

Kapan lagi kita bisa melihat nasi itik gambut dan tapai gambut bisa menasional bahkan mendunia? Oleh karena itu, gagasan ini perlu kita tindaklanjuti bersama dengan dukungan penuh kepada Bapak H. Muhidin untuk membangun stadion internasional di Gambut sebagai bagian dari visi besar untuk kemajuan banua kita tercinta.

*Penulis: Najmi Fuady, M. A.  [Sekretaris Dewan Pendiri Rabithah Melayu-Banjar]

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *