Layakkah Banjarbaru Kota Pendidikan?

oleh
oleh
Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Prof. Dr. Husaini, SKM, M.Kes – Akademisi ULM
Pendidikan salah satu dimensi yang melekat sejak Kota Banjarbaru berdiri sebagai Kota Madya pada 1999. ‘Kota Pendidikan’ begitu gelar disematkan. Tergambar dari lambang buku sebagai salah satu komponen pada logo Kota Banjarbaru yang bermakna Banjarbaru sebagai ‘Kota Pelajar’ dan ‘Pusat Pendidikan’ karena terdapat sarana dan prasarana penunjang pendidikan memadai, dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi (Arif Sarwono, 2024)

Semenjak Banjarbaru berdiri, kita mencanangkan banjarbaru adalah Kota pendidikan/pelajar. Ciri khas sebuah kota pendidikan/pelajar adalah banyaknya sekolah dan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang berkualitas dari segi akreditasi/sertifikasi nasional dan internasional. Sebuah kota disebut sebagai kota pendidikan atau kota pelajar memiliki faktor-faktor yaitu banyaknya perguruan tinggi negeri maupun swasta, biaya hidup murah, serta banyak didatangi pelajar dari berbagai daerah (Rahmat Iskandar Rizki, 2023).

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Suatu kota pendidikan harus didesain untuk memenuhi kriteria berikut ini. Dari segi institusi, di kota pendidikan terdapat institusi-institusi pendidikan yang mampu menjadi faktor pendorong integrasi dan perkembangan lingkungan sekitar. Fungsi kegiatan, kota pendidikan memiliki fungsi kegiatan sosial-ekonomi yang diwarnai beragam kegiatan dan usaha yang berkaitan dengan pendidikan. Fungsi kegiatan yang ada, menjadi daya dukung perkembangan pendidikan, sehingga akan terjadi suatu interaksi yang kuat antara fungsi kota, kegiatan masyarakat, dan satuan-satuan pendidikan di kota (Hilmi Hilmansyah, 2017).

Isu terkait pendidikan di Kota Banjarbaru sebagai kota pendidikan/pelajar diantaranya kurang memiliki perpustakaan dan taman baca yang kaya/lengkap dengan buku, referensi, literasi, IT yang up to date dan modern serta mudah dijangkau, nyaman, relax, dan menarik minat. Padahal taman baca dan perpustakaan merupakan ciri khas sebuah kota pendidik di wilayah. Perpustakaan memiliki peran vital dalam pengembangan wilayah kota pendidikan, dengan berbagai manfaat yang mendukung pembangunan intelektual, sosial, dan budaya. Berikut adalah beberapa manfaat utama yaitu mendukung kebijakan pendidikan dan sistem pendidikan formal, meningkatkan tingkat literasi.

pusat pembelajaran dan penelitian, pengembangan keterampilan, menyediakan akses teknologi, mendukung inklusi sosial, pengembangan budaya dan kreativitas, memfasilitasi kolaborasi dan komunitas, peningkatan kualitas hidup, pelestarian pengetahuan lokal, dukungan untuk pendidikan berkelanjutan. Dengan semua manfaat ini, perpustakaan memainkan peran penting dalam menjadikan wilayah kota pendidikan sebagai pusat pengembangan intelektual dan budaya, serta mendukung pertumbuhan masyarakat yang lebih terdidik, kreatif, dan inklusif.

Isu strategis selanjutnya yaitu masih banyak anak yang putus sekolah di Banjarbaru kurang lebih 1.500 anak tidak sekolah.

Penyebab anak putus sekolah bisa sangat beragam dan sering kali kompleks, melibatkan faktor-faktor individu, keluarga, lingkungan, dan kebijakan. Beberapa penyebab utama yang sering menjadi alasan anak-anak putus sekolah yaitu kurangnya motivasi, masalah kesehatan, keterlibatan dalam aktivitas lain, kondisi keluarga, kurangnya dukungan, masalah sosial, ketergantungan pada media, kurangnya sumber daya, kondisi lingkungan, ketergantungan pada teknologi.

Masing-masing faktor ini sering kali saling berkaitan dan dapat menciptakan situasi di mana seorang anak merasa terpaksa atau memilih untuk berhenti bersekolah. Intervensi yang holistik dan dukungan yang berkelanjutan dari keluarga, komunitas, dan pemerintah diperlukan untuk mengatasi masalah ini dan mendorong anak-anak untuk tetap bersekolah (Muhammad Rahmadi, 2024).

Isu strategis berikutnya di Kota Banjarbaru yaitu biaya kebutuhan hidup, termasuk membiayai anak sekolah yang cukup mahal sehingga kemungkinan orang tua tidak mampu membiayai sekolah dan berpengaruh kemungkinan besar pada kurangnya siswa di 11 SDN Kota Banjarbaru (Muhammad Andi, 2024)

Isu strategis selanjutnya yaitu sangat diperlukannya pengawasan berbagai pihak dan manajemen yang berkualitas, transparan dan akuntabel terhadap pengelolaan dana BOS serta keberadaan komite sekolah. Manajemen dan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa dana tersebut digunakan secara efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa manajemen dan pengelolaan dana BOS sangat penting yaitu meningkatkan kualitas pendidikan, mendukung operasional sekolah, akuntabilitas dan transparansi, mencegah penyalahgunaan dana, mendukung program pengembangan siswa, perencanaan dan pengembangan sekolah, pengelolaan risiko, peningkatan kepercayaan publik, efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya, meningkatkan capaian pembelajaran.

Manajemen dan pengelolaan dana BOS yang baik adalah kunci untuk memastikan bahwa dana tersebut dapat digunakan secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, memberikan manfaat maksimal bagi siswa, dan menjaga akuntabilitas serta transparansi dalam pengelolaan keuangan sekolah.*

 

Penulis : Prof. Dr. Husaini, SKM, M.Kes – Akademisi ULM

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *