Kasus Kekerasaan Perempuan dan Anak di Banjarmasin Meningkat

oleh
oleh
Ilustrasi pencabulan terhadap anak di bawah umur. (Foto: Antaranews)
Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Kota Banjarmasin meningkat dampak dari libur sekolah selama tahun 2024.

Data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Banjarmasin, anak dan perempuan yang menjadi korban mencapai 175 kasus,  meningkat dari kasus tahun 2023 lalu.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

“Yang tercatat 157 kasus pada tahun 2023. Ini membuktikan kami bekerja dengan maksimal dalam hal penjangkauan hingga penanganan kasus, sampai dengan selesai,” ujar Kepala DP3A Banjarmasin, Muhammad Ramadhan belum lama tadi.

Disisi lain, dirinya menerangkan jika lonjakan laporan kekerasan ini terjadi paling tinggi periode Juni dan Juli atau pada musim liburan sekolah.

“Ini memang sering terjadi di bulan-bulan tersebut,” ucapnya.

Sebagai bentuk upaya pencegahan seringnya terjadi kasus kekerasan pada musim libur sekolah, pihaknya akan menggencarkan edukasi kepada pihak sekolah, guru hingga orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anak.

“Harapannya orang tua bisa menjaga, guru juga memberikan wejangan, agar kasus kekerasan anak ini bisa ditekan, terutama pada musim liburan sekolah,” tuturnya.

Ramadhan mengatakan rata-rata kasus merupakan kekerasan psikis maupun non-psikis yang dilakukan terhadap perempuan dan anak.

Pihaknya pun selalu melakukan tindakan preventif dengan melakukan sosialisasi dan mitigasi resiko kepada masyarakat.

“Agar kekerasan pada perempuan dan anak ini tidak sampai terjadi. Kalaupun sampai terjadi juga, segeralah melapor ke UPTD ataupun ke call center 112,” pungkasnya.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *