Difabel Belum Rasakan TPS Ramah Akses Pada Pemilu dan Pemilihan

oleh
oleh
Foto kalselmaju
Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Banjarmasin menggelar sosialisasi pengawasan pemilihan serentak 2024.

Dalam kegiatan hadir beberapa organisasi termasuk kelompok masyarakat difabel yang menyampaikan aspirasi agar Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam Pilkada mendatang ramah bagi penyandang disabilitas.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

“TPS itu lebih akses bagi kami penyandang disabilitas, baik pengguna kursi roda, difabel tuli, ataupun netra, sampai sekarang itu masih belum terwujud, misalnya akses bagi pengguna kursi roda, dan penempatan meja yang terlalu tinggi” kata Slamet Riyadi Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Banjarmasin, Selasa (10/09).

Dari masukan kelompok masyarakat itu, Bawaslu meminta setiap tempat pemungutan suara (TPS) memberi layanan sesuai kebutuhan pemilih disabilitas.

Saran ini masukan bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebagai penyelenggara Pilkada 2024.

“Ini untuk membuktikan nanti, apakah KPU benar-benar membangun TPS yang memperhatikan rekan-rekan disabilitas kita. Dan memudahkan mereka mencoblos nanti tanggal 27 November 2024,” ujar Ketua Bawaslu Banjarmasin Muhammad Fachrizanoor, Rabu (11/9/2024).

Ia menjelaskan bahwa mendapatkan saran dari kaum disabilitas untuk mendapatkan kemudahan saat hari pencoblosan.

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau disingkat (KPPS) harus mendapatkan lokasi pemasangan TPS yang memperhatikan kaum disabilitas.

“Salah satunya agar membuat TPS itu tidak bertingkat ya. Itu sangat menyulitkan rekan rekan disabilitas,” tekannya.

Senada, Anggota Bawaslu Banjarmasin, Muhammad Yasar menyampaikan pembangunan TPS Pilkada 2024 diwajibkan ramah untuk penyandang disabilitas. Bawaslu Banjarmasin bakal memetakan lokasi TPS yang terdapat pemilih disabilitas.

“Ketika TPS di lapangan ini tidak sesuai karakteria yang ada. Kita rekomendasikan untuk diganti atau dipindah,” ucapnya.

Misalnya, lanjut dia penyandang disabilitas kesulitan akses menuju TPS Pilkada 2024. Kemudian tidak adanya petugas yang membantu penyandang tuna netra saat hari pencoblosan.

“Itu nanti akan diperhatikan oleh KPU,” pungkasnya.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *