Didukung Dana Hibah PKM Kemendikbudristek, Tim Dosen dan Mahasiswa UNISM Realisasikan Pemberdayaan Masyarakat Adat dalam Kesehatan Jantung Berbasis Transcultural Nursing Care

oleh
oleh
Kegiatan Dosen & Mahasiswa Universitas Sari Mulia di Desa Lok Buntar
Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN – Tim Dosen dan Mahasiswa Universitas  Sari Mulia (UNISM) menggelar pengabdian kepada masyarakat sebagai tindak lanjut realisasi pemanfaatan dana hibah lewat program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Kementerian pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikburistek RI).

PKM melibatkan tiga dosen pengusul lintas keilmuan, M. Sobirin Mohtar, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua PKM dari  Jurusan Keperawatan, Meldawai, SST., Bd., M.Keb selaku anggota 1 PkM dari Jurusan Kebidanan, dan apt. Rahmadani S.Farm., M.Farm juga selaku anggota 2 PkM dari Jurusan Farmasi. Revi, Prasetya Putra Pratama, Kristiyana Wahyu Ningsih, Ririn Anggita Sari, Muhammad Rifa’I, dan Nahda Laili Khairizqa sebagai anggota mahasiswa.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

PKM bertemakan “Pemberdayaan Masayarakat Adat dalam Pengobatan Tradisional (BATTRA) berbasis Trancultural Nursing Care (TNC) sebagai upaya meningkatkan Kesehatan Jantung di Desa Lok Buntar”, dilaksanakan di Posbindu RT.7 Desa Lok. Buntar.

Sobirin Mohtar, mengatakan mitra dari Kegiatan ini adalah kader kesehatan dan masayarakat adat. Salah satu permasalahan mitra adalah kesalahfahaman budaya yang bertentangan dengan kesehatan seperti penggunaan BATTRA di saat serangan jantung. “Kepercayaan yang masih membudaya mengenai persepsi penyakit jantung diantaranya menyamak (angin duduk), masuk angin biasa, dan mempercayakan masyarakat adat meski dalam kondisi gawat. Masyarakat adat adalah orang pintar yang memiliki ilmu gaib dan memanfaatkannya untuk menolong orang yang membutuhkan. Hal ini jika kondinya gawat membuat prevalensi kematian serangan jantung di Kalimantan Selatan meningkat setiap tahunnya,” kata Sobirin.

Sementara itu, Mursyidi, selaku Kepala Desa Lok Buntar, menyatakan untuk menekan angka kejadian tersebut para kader kesehatan perlu mendapatkan pendidikan tentang kesehatan jantung dan penggunaan obat tradisional (BATTRA) sesuai standar untuk bisa mengedukasi warga dan masyarakat adat. Masayarakat adat juga bisa diberdayakan untuk mendukung program Puskesmas dalam Pelayanan Kesehatan tradisional dan termasuk kearifan lokal yang perlu di lestarikan selama tidak bertentangan dengan kesehatan. Oleh karenanya, perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berbasis Transcultural Nursing Care (TNC). TNC adalah suatu kajian keperawatan dengan memfasilitasi, mempertimbangkan dan memperbaiki budaya dalam sektor kesehatan.

Tujuan dari Kegaiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra seputar kesehatan jantung berbasis TNC. Proses Kegiatan ini berlangsung dari bulan Mei sampai September 2024. Dimulai pembukaan PkM dihadiri oleh kepala desa, sekretaris desa, ketua PKK, ketua RT, bidan desa, kader desa posyandu dan masayarakat adat. Dilanjutkan penyerahan modul & leaflet, pendidikan kader berupa; materi kesehatan jantung, BATTRA, teknik relaksasi & distraksi, latihan pengukuran tekanan darah, latihan membuat pengendalian tekanan darah menggunakan bahan alam, latihan bantuan hidup dasar dan latihan berkomunikasi, pendidikan masyarakat adat, evaluasi, dan penyerahan aset kesehatan untuk desa lok buntar.

“Semoga ke depan Kemendikbud-Ristek RI masih memberikan kepercayaan kepada Tim kami untuk memanfaatkan bantuan dana hibah sehingga dapat menjangkau P

engabdian masyarakat yang lebih luas  dengan menggandeng lintas sektor terkait,” harap M. Sobirin Mohtar.

Pada kesempatan itu, Fitria Rosyidah selaku Ketua Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa yang juga merupakan Mitra PkM mengaku sangat berterimakasih  karena telah m

engajak bermitra dalam kegiatan ini. Harapan dari kegiatan PkM ini adalah kader dan masyarakat adat dapat menerapkan ilmu yang didapat dan terus mengembangkan ke masyarakat luas terutama pada masyarakat banua.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *