Atasi Emisi Gas Rumah Kaca, Lahan Seluas 305 Hektare di Kalsel Ditanami Berbagai Bibit Tanaman

oleh
oleh
Dubes Norwegia, Rut Kruger Giverin, saat melakukan penanaman pohon mangga di Desa Sungai Arfat, Kabupaten Banjar
Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

KALSELMAJU.COM, MARTAPURA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, turut serta mendukung pencapaian target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Indonesia. Lahan seluas 305 hektare yang tersebar di empat kaupaten bakal ditanami berbagai jenis tanaman MPTS.

Program penanaman itu bagian dari proyek FOLU NC (Forest and Other Land Use Norwey Cotribution). Program tersebut Kerjasama antara pemerintah Norwegia dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar didampingi Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Kruger Giverin, Senin (14/10) turut serta menanam pohon. Penanaman itu dilaksanakan di lahan seluas 70 hektare (Ha) milik KTH Berkat Sulasih di Desa Sungai Arfat, Kabupaten Banjar, ditanami 265 pohon berbagai tanaman jenis MPTS.

Siti Nurbaya Bakar, menyampaikan bahwa Pemprov Kalimantan Selatan merupakan salah satu Provinsi terbaik dalam pelaksanaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan.  Selain itu Menteri LHK mengajak masyarakat dan anggota KTH untuk berperan aktif dan berkomitmen merawat tanaman yang ditanam agar memberikan manfaat jangka panjang bagi ekosistem.

“Aksi nyata dalam konservasi hutan penting dilakukan dalam menghadapi perubahan iklim, dan penanaman pohon ini bagian integral dari upaya menjaga kelestarian hutan serta meningkatkan kualitas udara,” Kata Siti Nurbaya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Fathimatuzzahra, menyampaikan bahwa Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu Provinsi yang telah menyusun Dokumen Rencana Kerja Sub Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink hingga 2030 untuk mendukung pencapaian target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Indonesia. Hal tersebut sebagaimana tertuang  di dalam dokumen NDC kedua (Nationally Determined Contribution) adalah sebesar 31,89% dengan usaha sendiri dan 43,20% dengan bantuan internasional.

“Tahun 2024 melalui kegiatan Forest and Other Land Use Norwey Cotribution (FOLU-NC Phase 1) Provinsi Kalimantan Selatan melakukan aksi mitigasi peningkatan Cadangan karbon berupa pembuatan Hutan Rakyat seluas 305 Ha pada 5 Kelompok tani Hutan (KTH), yaitu KTH Sepakat Baru, KTH Bumi Sejahtera, KTH Berkat Sulasih, KTH Ushuluddin dan KTH Dewa Subur,” Kata Fathimatuzzahra.

Ia mengatakan dalam menunjang kegiatan tersebut ditanam berbagai jenis tanaman produksi. Mulai dari karet okulasi, durian okulasi, rambutan okulasi, mangga okulasi, alpukat okulasi, langsat, cempedak, pampakin, petai, jengkol, kemiri, dan jambu mete. Tanaman ditanam pada masing-masing Lokasi. Yaitu KTH Sepakat Baru, Desa Tandilang, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah seluas 52 Ha. KTH Bumi Sejahtera, Desa Pematang Danau, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar seluas 105 Ha. KTH Berkat Sulasih, Desa Sungai Arfat, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar seluas 70 Ha. KTH Ushuluddin, Desa Sungai Jelai, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut seluas 48 Ha. KTH Dewa Subur, Desa Tanjung Dewa, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut seluas 30 Ha.

“Semoga kegiatan yang kita laksanakan melalui kegiatan FOLU-NC Phase 1 dapat memberikan manfaat bagi perbaikan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Selatan,’’ ujarnya.

Latest Post
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *