KALSELMAJU.COM, Banjarmasin – Suasana hangat terasa di Desa Jejangkit Pasar, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala. Ini terjadi saat ratusan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (FH ULM) menggelar kegiatan sosial bertajuk Sapari Desa. Program ini menjadi wadah kolaborasi lintas angkatan dan organisasi mahasiswa hukum yang menebar manfaat nyata bagi masyarakat desa.
Kegiatan yang berlangsung sejak 20 September hingga 12 Oktober kemaren, melibatkan seluruh UKM dan Ormawa Fakultas Hukum ULM. Mahasiswa aktif lintas angkatan juga turut serta. Kegiatan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan memperkuat literasi hukum. Selain itu, ada usaha menggerakkan ekonomi lokal melalui pelatihan UMKM, edukasi anak, hingga layanan kesehatan gratis.
Kolaborasi juga datang dari berbagai pihak eksternal. Mereka adalah Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH), dosen FH ULM, dan Rumah Kemasan sebagai mitra pelatihan UMKM. Selain itu, Duta Genre Kota Banjarmasin serta Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia turut berpartisipasi.
Tak hanya bernuansa religius, program ini juga berorientasi pada penguatan ekonomi masyarakat lewat kegiatan UMKM Branding. Dalam sesi ini, narasumber profesional dari Rumah Kemasan dan dosen FH ULM memberikan pelatihan. Mereka mengajarkan teknis kemasan dan sosialisasi perizinan usaha. Ada pula sesi konsultasi langsung bagi pelaku usaha desa.
Semangat cinta lingkungan diwujudkan lewat Aksi Hijau Desa. Kegiatan ini melibatkan penanaman bibit pohon di lahan kosong desa. Panitia bersama warga juga mengikuti sosialisasi cara menanam dan merawat bibit. Setelah itu, dilanjutkan dengan penanaman simbolis dan pembagian bibit ke rumah warga.
Hadirkan Bincang Hukum di Desa, Hingga Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Pada hari berikutnya, rangkaian kegiatan Visit Desa menggairahkan suasana dengan Gerak Semangat Pagi berupa senam bersama warga dan siswa SD. Duta Genre Kota Banjarmasin kemudian memimpin sesi Ceria Edukasi dengan sosialisasi interaktif dan games edukatif. Anak-anak juga antusias dalam kegiatan finger painting sebagai simbol kebersamaan antar generasi.
Kegiatan semakin bermakna dengan Bincang Hukum Desa yang menghadirkan dosen FH ULM dan Lembaga Bantuan Hukum Borneo Nusantara. Dalam sesi ini, warga dapat berkonsultasi langsung mengenai berbagai persoalan hukum yang mereka hadapi sehari-hari.
Kesehatan masyarakat juga menjadi perhatian utama. Melalui program Sehat Bersama, warga mendapat layanan pemeriksaan gratis, mulai dari tekanan darah, gula darah, kolesterol, hemoglobin, hingga asam urat. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga medis dari Puskesmas dan Universitas Sari Mulia.
Keseruan lain hadir lewat Riang Warna Desa—ajang kompetisi bagi anak dan remaja. Ini meliputi lomba seni lukis edukatif dan Quiz Champion antar pelajar SMP-SMA.
Tak kalah menarik, program Khas Sapari menampilkan demo kuliner khas desa. Ini dikemas dalam video dokumenter pendek, menyorot kreativitas ibu-ibu UMKM lokal. Sementara itu, Jejak Profil Desa menjadi proyek dokumentasi bersama LPM Peristiwa FH ULM. Ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi dan keunikan Desa Jejangkit ke masyarakat luas.
Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan Closing Ceremony. Acara ini diisi sambutan dari Ketua Pelaksana, Ketua BEM FH ULM, dan perwakilan perangkat desa. Setelah itu, acara berlanjut dengan penyerahan plakat, sertifikat kolaborasi, dan pengumuman pemenang lomba.
Sebagai penutup manis, Panggung Harmoni menampilkan beragam seni lokal. Ini termasuk panting, bela diri kuntau, hingga penampilan musik dari warga dan panitia.
Kegiatan Sapari Desa ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa bukan hanya bergerak di ruang akademik. Mereka juga hadir sebagai penggerak perubahan sosial yang menyatu dengan masyarakat.





