KALSELMAJU.COM, BANJARMASIN — Proyek pembangunan drainase senilai ratusan juta rupiah di kawasan Jalan Perdagangan, Kecamatan Banjarmasin Utara, menuai keluhan dari warga sekitar.
Warga menilai pelaksana proyek kurang memperhatikan keselamatan pengguna jalan, terutama di malam hari.
Seorang warga setempat, Ahmad, mengaku resah karena di sekitar lokasi proyek hampir tidak ada rambu peringatan yang memadai.
“Harusnya dipasang tanda hati-hati, apalagi jalan ini cukup ramai dilalui kendaraan setiap hari. Kalau malam gelap sekali, bahaya,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).
Menurut Ahmad, aktivitas galian membuat jalan menjadi sempit dan rawan macet, terutama pada jam sibuk.
“Banyak pengendara yang tidak tahu ada galian, tiba-tiba rem mendadak atau terpaksa memutar arah,” katanya.
Ia menuturkan, kondisi semakin berbahaya saat malam hari karena minim penerangan di sekitar proyek. Bahkan, sempat terjadi insiden mobil terperosok ke dalam galian.
“Untung tidak ada korban, tapi mobilnya rusak karena tak ada pembatas sama sekali,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah, mengatakan pihaknya menerima masukan masyarakat dengan terbuka dan segera melakukan evaluasi di lapangan.
“Terima kasih atas masukan masyarakat. Ke depan akan kami evaluasi, terutama soal rambu-rambu peringatan agar keamanan masyarakat lebih terjamin,” ujarnya.
Suri menjelaskan, proyek drainase tersebut memiliki panjang sekitar 200 meter dan berfungsi menampung limpasan air hujan sebelum dialirkan ke sungai terdekat untuk mengurangi genangan di kawasan padat penduduk tersebut.
“Tujuannya agar air tidak lagi menggenang di kawasan itu. Tapi kami pastikan pelaksana proyek segera memperbaiki dan menambah rambu-rambu keselamatan,” pungkasnya.





